Jokowi ke Malaysia, Begini Harapan Tuan Rumah

Reporter

Kamis, 5 Februari 2015 12:06 WIB

Para pemimpin negara berpose untuk foto di KTT APEC, di International Convention Center, Yanqi Lake, Beijing, Cina, 11 November 2014. (kiri-kanan) PM Brunei Daarussalam Sultan Hassanal Bolkiah, PM Papua Nugini Peter O'Neil, Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo, PM Jepang Shinzo Abe, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, PM Australia Tony Abbott, Presiden Cina Xi Jinping, PM Malaysia Najib Razak, Presiden Rusia Vladimir Putin, PM Selandia Baru John Key. AP/Ng Han Guan

TEMPO.CO, KUALA LUMPUR — Media Malaysia, The Star, berharap kunjungan perdana Joko Widodo ke Malaysia sebagai presiden Indonesia, dapat mempererat dan memperbaiki hubungan kedua negara yang kerap memanas.

Dalam opini berjudul Jokowi visit a chance to manage ties, wartawan The Star, Mergawati, berharap kunjungannya kali ini dapat membawa hubungan Indonesia dan Malaysia ke level yang lebih tinggi, apalagi dengan masalah bilateral yang cukup banyak seperti buruh migran, pencurian ikan, hingga ekspor asap. Tulisan ini diterbitkan pada Rabu, 4 Februari 2015.

Salah satu yang menjadi fokus Mergawati adalah kebijakan pemerintah Indonesia yang mulai keras terhadap nelayan Malaysia, terutama ihwal pembakaran kapal. Padahal pemerintah Indonesia dan Malaysia, menurut dia, telah meneken nota kesepahaman pada Januari 2012 agar angkatan laut kedua negara hanya mengusir para nelayan yang memasuki perairan negara tetangga.

While Malaysia feels that it is up to Indonesia to defend its territory and take action taken in accordance with the local laws, the Government hoped the local authorities would act in utmost good faith and ensure the well-being of fishermen in dealing with this type of incidents in future. But a senior official felt the act by Indonesia was a bit extreme because there have been cases of Indonesian boats caught in Malaysian waters and they were just chased away. (Meski Malaysia mengakui kedaulatan Indonesia, kami berharap otoritas lokal memperlakukan nelayan kami dengan baik. Karena di Malaysia, nelayan Indonesia yang tertangkap berada di perairan kami, hanya diusir),“ tulis Merga.

Sedangkan laman Singapura, Straits Times, hari ini, Kamis, 5 Februari 2015, memuat wawancara dengan Bridget Welsh, peneliti senior dari Centre for East Asia Democratic Studies at the National Taiwan University, ihwal kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia. Welsh mengingatkan Malaysia untuk menyesuaikan strateginya menghadapi poros maritim yang dicanangkan Jokowi.

“Malaysia sepertinya cukup terkejut melihat perubahan kebijakan di masa Jokowi. Sebagai negara besar, Indonesia selama ini jarang dianggap setara bahkan dianggap bukan menjadi ancaman bagi Malaysia,” kata Welsh seperti dilansir media Malaysia, The Malay Online.

Media negara jiran sempat memuji kesederhanaan Jokowi saat pemilihan presiden tahun lalu. Tetapi opini mereka berubah setelah salah satu anggota kabinet Jokowi, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, bersikap keras terhadap isu batas wilayah laut dan pencurian ikan. Dalam terbitan November lalu, laman Utusan Malaysia, misalnya mengangkat tajuk, “Maaf Cakap, inilah Jokowi.”

Dalam tulisan itu, Jokowi dianggap meneruskan pendekatan konfrontasi dengan Malaysia, terminologi provokatif yang dulu kerap dipakai Presiden RI ke-1 Soekarno era 1960-an. Kebijakan Jokowi yang meminta TNI AL menenggelamkan kapal nelayan asing ilegal, termasuk dari Malaysia, dinilai memperburuk hubungan dua negara serumpun ini.

THE STAR | THE MALAY MAIL | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

3 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

3 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

5 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

8 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

10 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

12 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

13 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

13 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

14 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

14 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya