Gaya Presiden Argentina, Cristina Fernandez saat berbicara di gedung pemerintah di Buenos Aires, Argentina, (22/1). Ini merupakan untuk pertama kalinya Fernandez berbicara di depan umum usai menjalani operasi kepalanya. (AP Photo/Natacha Pisarenko)
TEMPO.CO, Buenos Aires - Penyebab kematian jaksa Argentina, Alberto Nisman, pada 18 Januari 2015 mulai terkuak. Tim investigasi menemukan satu dokumen setebal 26 halaman yang merupakan draf permohonan kepada Kongres untuk menangkap Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner.
Di draf yang ditemukan dalam keranjang sampah di rumah Alberto, seperti dilansir dari New York Times, Selasa, 3 Februari 2015, memuat tuduhan Presiden Argentina telah terlibat melindungi sejumlah pejabat Iran yang seharusnya bertanggung jawab atas pengeboman terhadap warga Yahudi pada tahun 1994.
Keberadaan surat penangkapan itu sudah disebut sejumlah media sebelumnya, dan pemerintah menyebutnya "sampah." Seorang pejabat bahkan secara demonstratif merobek-robek selembar surat kabar yang memuat pemberitaan itu.
Nisman dijadwalkan akan menyampaikan secara detail tentang tuduhan ke Presiden Cristina Fernandez kepada Kongres sehari setelah pembunuhan atas dirinya.
Nisman ditemukan tewas di apartemennya di Buenos Aires bulan lalu, dengan sebutir peluru bersarang pada kepalanya. Penyelidik belum mengambil kesimpulan apakah ia bunuh diri atau dibunuh.
Presiden Fernandez sempat menyatakan, kematian Nisman sebagai peristiwa bunuh diri. Namun dalam pidato televisi pekan lalu, Presiden menyatakan suatu komplotan di dinas intelijen Argentina telah memanipulasi Nisman dan memasok informasi palsu kepadanya.
Ia mengumumkan niat untuk membubarkan lembaga intelijen Argentina, sekretariat intelijen, dan meminta dilangsungkannya sidang khusus Kongres untuk membahas perundangan yang diperlukan untuk itu.
Nisman dimakamkan di pemakaman Yahudi pekan lalu. Poster anti-Semit muncul di Buenos Aires di antaranya berbunyi "Yahudi yang baik adalah Yahudi yang mati" dan "Yahudi yang baik adalah Nisman."