ISIS Bakar Pilotnya, Raja Yordania Marah Besar  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 4 Februari 2015 09:38 WIB

Moaz al-Kasaesbeh, pilot Yordania, berdiri di depan anggota ISIS sebelum dibakar hidup-hidup di lokasi yang tidak diketahui. Foto ini diambil dari video yang dirilis ISIS pada 3 Februari 2015. REUTERS/Social media via Reuters TV

TEMPO.CO, Amman - Raja Yordania Abdullah menyebut ISIS pengecut setelah milisi kelompok itu diyakini telah membakar hidup-hidup pilot Yordania, Maaz al-Kassasbeh.

Raja Abdullah yang tengah melakukan lawatan ke Amerika Serikat langsung pulang setelah menerima kabar duka itu. “Pembunuhan terhadap pilot adalah tindakan pengecut,” kata Raja Abdullah yang disiarkan stasiun televisi Yordania, sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu, 4 Februari 2015.

Tindakan sadis milisi ISIS itu, dia melanjutkan, menyimpang dan tidak terkait dengan Islam. Video dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu belum bisa diverifikasi keasliannya. Namun Yordania meyakini video itu asli. Dalam video tersebut, pria sangat mirip al-Kassasbeh berdiri di sebuah kandang kecil warna hitam sebelum dibakar. Pria itu ditampilkan dengan kondisi pakaian yang basah. Hal itu diyakini karena dia diguyur cairan yang mudah terbakar.

Setelah itu, salah seorang milisi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bertopeng hitam membakar pria tersebut dengan obor yang dia pegang. Video itu dirilis semalam tanpa ada keterangan dari pihak ISIS.

Sebelumnya, pemerintah Yordania bersumpah akan menempuh segala cara untuk bisa menyelamatkan nyawa warganya, seorang pilot pesawat tempur, yang diculik kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Raja Yordania Abdullah II bersumpah akan membebaskan Maaz al-Kassasbeh yang diculik ISIS pada Desember lalu, setelah kelompok militan itu merilis video eksekusi pembunuhan wartawan Jepang, Kenji Goto. “Kami sedang mencari cara untuk membebaskan pahlawan kami, pilot Maaz al-Kassasbeh,” kata Raja Abdullah II dalam pernyataan resminya, seperti dilansir dari Al Jazeera, Ahad, 1 Februari 2015.

Juru bicara pemerintah Yordania, Mohammed al-Momeni, mengecam pembunuh Goto yang mencibir bahwa pemerintah Yordania tidak berusaha dan berkoordinasi dengan pemerintah Jepang untuk menyelamatkan nyawa warganya.

ISIS menuntut pembebasan Sajida al-Rishawi untuk ditukar dengan Kassasbeh. Al-Rishawi adalah anggota Al-Qaeda yang telah dijatuhi hukuman mati di Yordania atas keterlibatannya dalam serangan pada 2005 yang menewaskan 60 orang.

Pemerintah Yordania telah menyatakan siap menukar Al-Rishawi jika ISIS bisa memberikan bukti bahwa Kassasbeh masih hidup. Kassasbeh ditangkap ISIS pada 24 Desember 2014 ketika pesawat jet F-16 yang dipilotinya jatuh di utara Suriah, markas ISIS.

AL-JAZEERA | REUTERS | WINONA AMANDA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya