Wanita Ini Dapat Keadilan Lewat Potongan Lidah  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Selasa, 3 Februari 2015 09:44 WIB

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com

TEMPO.CO, Dunstable - Adele Barber, seorang wanita 29 tahun asal Dunstable, Inggris, mencari keadilan bagi dirinya dalam persidangan. Ia menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan oleh Ferdinand Manila saat sedang berjalan melewati sebuah gang pada Januari lalu.

“Saat itu baru pukul 5 sore dan hari terlihat masih terang. Saya sedang dalam perjalanan pulang dari dokter dan tidak berpikir sesuatu akan terjadi,” kata Barber menceritakan kembali pengalamannya, seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa, 2 Februari 2015.

Saat berjalan menyusuri gang, ia mendengar suara langkah kaki di belakangnya seperti sedang berlari mendekat. Pelaku mendorong Barber ke dinding lalu mulai mencium paksa. Ketika pelaku menjulurkan lidahnya ke dalam mulut, Barber langsung mengigit keras ujung lidah pelaku.

Di tengah ketakutan, Barber kemudian berlari ke kantor polisi terdekat dan menyerahkan bukti potongan lidah pelaku untuk diselidiki melalui tes DNA, sebelum menceritakan peristiwa itu kepada suaminya. (Baca juga: Bill Cosby Tolak Komentari Tuduhan Soal Serangan Seksual)

Barber pernah mengalami masa kelam dengan tindak kejahatan seksual sepuluh tahun lalu. Ia pernah menjadi korban pemerkosaan pada masa lalu, tapi tidak memiliki bukti yang bisa membawa pelaku ke meja hukum. Ia terpaksa menerima kekalahan dalam kasus pemerkosaan di pengadilan karena kurang bukti. (Baca juga: 7 Murid di Bosnia Hamil Usai Study Tour 5 Hari)

Sekarang, Barber menggunakan hasil DNA dari potongan lidah pelaku penyerangnya untuk membawa pelaku ke penjara. Atas bukti itu, polisi berhasil mencocokkan DNA pelaku yang diketahui bernama Ferdinand Manila, pria asal Dunstable berusia 28 tahun.

Akhirnya, dua bulan kemudian, pelaku berhasil ditangkap. Dari hasil penyelidikan polisi, Manila diketahui telah menyerang wanita lain pada hari yang sama seperti dialami Barber. Manila dinyatakan bersalah atas tiga penyerangan seksual terhadap dua wanita di Luton Crown Court bulan lalu.

“Setelah peristiwa penyerangan seksual pada masa lalu, hidup saya berantakan. Saat itu saya masih muda dan naif, tidak langsung melapor ke polisi karena tidak memiliki cukup bukti,” ujarnya.

“Itu membuat saya bertekad kali ini. Saya harus mendapatkan bukti dan memastikan pelaku mendapat hukuman yang setimpal,” katanya.

DAILY MAIL | ROSALINA

Berita Terkait:
WHO Kutuk Tes Keperawanan
Skandal Pangeran Andrew Ditawar Jadi Film Porno
Tragedi Whitney Houston Nyaris Terulang ke Anaknya






Advertising
Advertising





Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

40 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

42 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

44 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

45 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

47 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya