Pasukan perdamaian PBB, amati provinsi Quneitra di pos pengamatan di Gunung Bental, Golan, Suriah, 29 Agustus 2014. Kelompok bersenjata menahan lebih dari 40 pasukan PBB dalam pertempuran dan lebih dari 80 pasukan perdamaian terjebak. (AP/Ariel Schalit)
TEMPO.CO, Beirut - Kendaraan militer Israel melancarkan tembakan misil ke kawasan pertanian Shebaa di perbatasan Lebanon, Rabu, 28 Januari 2015. Juru bicara militer Israel menerangkan, gempuran misil itu diarahkan ke daerah sengketa tak jauh dari wilayah Lebanon.
Siaran televisi Israel, Channel 2, dalam laporannya mengatakan, kendaraan militer Israel dihantam oleh proyektil. "Akibat serangan tersebut sedikitnya dua serdadu Israel tewas," kata sumber yang tak disebutkan namanya kepada Al Arabiya News Channel.
Sementara itu, sumber-sumber setempat mengatakan, Israel dalam aksi tersebut menembakkan delapan tembakan senjata berat ke sebelah selatan Lebanon pada Rabu, 28 Januari 2015. "Serangan artileri juga ditujukan ke posisi-posisi militer Suriah yang sebelumnya pada Rabu dini hari, 28 Januari 2015, menembakkan roket ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel," kata sumber angkatan bersenjata Israel.
Saling adu tembak senjata berat meningkat di garis depan selama 10 hari ini setelah angkatan udara Israel menghantam Suriah menyebabkan seorang jenderal Iran dan sejumlah milisi bersenjata Hizbullah Lebanon tewas. "Pada Selasa, 27 Januari 2015, setidaknya dua roketSuriah menghantam Dataran Tinggi Golan, Israel membalas tembakan tersebut," ucap sumber militer.
Insiden adu tembak ini memaksa Israel memindahkan resor ski Mt.Hermon di Dataran Tinggi Golan ke kawasan lebih aman, kendati pemilik resor mengaku bahwa dia telah membuka kembali binis resornya pada Rabu, 28 Januari 2015.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.
