Haruna Yukawa, Si Pribadi Rapuh Tawanan ISIS

Reporter

Rabu, 28 Januari 2015 18:28 WIB

Orang bertopeng memegang pisau berbicara saat ia berdiri di antara dua pria berlutut yang diambil dari video online yang dirilis oleh ISIS, 20 Januari 2015. ISIS merilis video online dengan menunjukkan dua tawanan Jepang dan mengancam akan membunuh mereka kecuali menerima $ 200 juta dollar uang tebusan. Pria tawanan itu bernama Haruna Yukawa dan Kenji Goto. REUTERS website/Media sosial melalui Reuters TV

TEMPO.CO, Jakarta - Lelaki berkebangsaan Jepang bernama Haruna Yukawa dikabarkan telah dipenggal oleh tentara ISIS. Yukawa menjadi tawanan setelah ditangkap ISIS pada Agustus 2014 di Suriah. (Baca: Pemerintah Jepang Serukan Pembebasan Tahanan ISIS).

Dilansir, Independent.co.uk, Selasa, 20 Januari 2015, teman-teman dan keluarganya mengatakan bahwa Yukawa sedang berada dalam masa menemukan jati dirinya. Batin Yukawa terguncang setelah istrinya meninggal karena kanker paru-paru. Yukawa sempat menjalankan bisnis di Jepang gagal, bahkan rumahnya juga berantakan. Boleh dibilang kehidupan Yukawa di Tokyo sebulan sebelum berangkat ke Timur Tengah sangat buruk.

Yukawa pernah dilaporkan mencoba bunuh diri, mengubah namanya menjadi lebih feminin, yaitu Haruna. Belakangan, ia mulai bergaul dengan beberapa organisasi nasionalis yang lebih ekstrem di Jepang. (Baca: Warga Jepang Diculik ISIS,Ibu:Ia Bukan Musuh Islam)

Sebuah agensi berita mengklaim bahwa Yukawa meminjam uang untuk melakukan perjalanan ke Suriah dan bermimpi membangun keamanan untuk perusahaan Jepang yang berada di daerah konflik, seperti di pantai Somalia. Di facebooknyapun terlihat bahwa Yukawa merupakan direktur utama dari sebuah perusahaan militer swasta.

Sebelum melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah, Yukawa mengatakan bahwa perjalananya merupakan kesempatan terakhir untuk mengubah hidupnya. (Baca: Pasukan Kanada Adu Tembak dengan ISIS)

Yukawa berada di Suriah sejak April 2013. Ia sempat ditahan untuk diinterogasi oleh tentara pembebasan Suriah (FSA). FSA mengatakan sebelum ke Timur Tengah ia pernah kembali ke Jepang, tetapi hanya sebentar. Dia pergi ke Irak dengan Kenji pada bulan Juni dan kemudian ke Suriah lagi pada akhir Juli melalui Turki sebelum ditangkap.

Video yang dirilis oleh ISIS pada bulan Agustus memperlihatkan Yukawa yang sedang terhampar di tanah dan dikelilingi oleh militan ISIS. "Saya takut jika mereka menggunakan Yukawa sebagai kartu untuk mereka--dibodohi dan dimanfaatkan," kata seorang penasihat perusahaan milik Yukawa, Obou Kimoto. (Baca: ISIS Gunakan Hewan untuk Latihan Penggal Manusia)

CININTYA SYAKYAKIRTI| INDEPENDENT | THE GUARDIAN |

Terpopuler
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya
Tujuh Fakta Menyedihkan Raja Abdullah
Jet Tempur Yunani Jatuh di Spanyol, 10 Tewas







Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya