TEMPO.CO, Sanaa - Amerika Serikat melancarkan gempuran udara ke basis pertahanan Al-Qaeda di Yaman. Serangan maut itu merupakan sikap tegas Washington memerangi kelompok bersenjata di tengah gejolak politik di negeri yang sudah dikuasi oleh kaum Syiah Houthi.
Sejumlah ketua adat dan pejabat keamanan Yaman di Provinsi Marib, Senin, 26 Januari 2015, mengatakan misil AS itu menghantam sebuah kendaraan yang membawa tiga pria di dekat perbatasan dengan Provinsi Shabwa yang sekaligus menjadi markas pertahanan Al-Qaeda.
Akibat tembakan udara tersebut, jelas mereka kepada kantor berita Associated Press, dua lelaki bersenjata asal Yaman, seorang dari Arab Saudi, dan anggota senior Al-Qaeda tewas. "Seorang bocah laki-laki juga mati," ucap mereka.
Meskipun terjadi perlawanan serangan dengan drone alias jet tanpa awak, menurut pejabat Yaman dan pengamat, aksi Washington terhadap kelompok bersenjata Al-Qaeda di darat itu bisa dimengerti. Saat ini pasukan keamanan Yaman yang mendapatkan bantuan jutaan dolar dari militer AS, kewalahan menghadapi kelompok bersenjata Houthi.
Masa depan Yaman tanpa kepemimpinan sejak Houthi menguasai Istana Presiden dan ibu kota Sanaa mendapatkan perhatian serius Washington untuk menggempur Al-Qaeda di jazirah Arab.
Serangan drone ini pertama kali dilakukan AS sejak Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi mengundurkan diri menyusul pengunduran Perdana Menteri bersama kabinetnya pada Kamis, 22 Januari 2015, setelah digempur terus-menerus oleh Houthi. Saat ini Presiden Hadi dan sejumlah menteri pemerintahannya dalam tahanan rumah. "Kami akan melanjutkan gempuran terhadap kelompok terorisme termasuk," kata juru bicara Pentagon, Steve Warren, Senin, 26 Januari 2015.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca juga:
Anggota Tim Independen Jokowi Bakal Bertambah?
Soal Pajak, Menkeu: Ini Bedanya Dengan Singapura
Uang Palsu Rp 12,2 Miliar yang Disita di Jember Berasal dari JombangArifin Ilham: Jokowi, Anda Bukan Petugas Partai
Berita terkait
Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang
26 Maret 2019
Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.
Baca SelengkapnyaNGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB
15 Desember 2018
Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.
Baca SelengkapnyaPresiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi
5 Desember 2017
Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.
Baca SelengkapnyaHouthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden
5 Desember 2017
Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,
Baca SelengkapnyaSerangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas
24 Agustus 2017
Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman
Baca SelengkapnyaArab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman
20 Agustus 2017
Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman
29 Juli 2017
Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman
Baca SelengkapnyaDalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera
12 Mei 2017
Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.
Baca SelengkapnyaRekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47
12 Mei 2017
Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop
Baca SelengkapnyaPeringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa
27 Maret 2017
Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab