Ribut di Pesawat, Pria ini Didenda Rp 580 Juta

Reporter

Jumat, 23 Januari 2015 06:29 WIB

Seorang penumpang meletakkan barangnya pada bagasi kabin saat menaiki pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200ER MH318 dari Kuala Lumpur menuju Beijing, (17/3). REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO , Jakarta:Hakim memutuskan Brenden James Tume, 23 tahun, membayar denda sebesar AU$ 10 ribu dan mengganti kerugian AU$ 48 ribu kepada maskapai Virgin Airlines. Total denda yang harus dibayarkan pria asal Perth, Australia ini adalah AU$ 58 ribu atau sekitar Rp 586 juta.

Seperti dikutip dari kantor berita ABC, Tume dinyatakan bersalah karena membuat onar selama penerbangan dari Perth ke Sydney pada 9 Juli 2014. Menurut Jaksa Penuntut Umum di pengadilan setempat, Kate Gregory, Tume membuat marah-marah di pesawat lantaran dibangunkan oleh awak kabin. Tak hanya itu, Tume menyerang awak kabin setelah tak mendapati dompet di kantongnya. Dompet itu terlempar bersama majalah di sekitar Tume.

"Berhentilah bicara omong kosong tentangku," katanya berulang-ulang kepada awak kabin. "Kalian mencuri dompetku." (Baca: Pria Ini Menjadi Satu-satunya Penumpang Pesawat)

Tume mengacungkan tinjunya dan melempar majalah-majalah ke anak-anak yang duduk di dekatnya. Ia berteriak kepada awak kabin, "Aku akan membuat keributan dan menurunkan pesawat ini."

Akibat kejadian tersebut, pesawat harus kembali ke Perth meski telah menempuh setengah perjalanan. Akibatnya maskapai dirugikan karena harus membuang bahan bakar dengan percuma.

Ketua Majelis Hakim Steven Heath menyatakan tingkah Tume telah mengganggu penumpang lain. "Perilaku Anda sangat tidak pantas dan tidak rasional," katanya. Namun menurut pengacaranya, Tume mengalami disorientasi saat terbangun dari tidurnya.

PERTH NOW | WINONA AMANDA

Terpopuler
Menteri Susi Adukan Jonan ke DPR
Rara Beberkan Kronologi Kencan Putra Deddy Mizwar

Deddy Mizwar Dinilai Tak Bisa Didik Anak



Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

6 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

7 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

11 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

12 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

24 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya