TEMPO.CO, Teheran - Pemerintah Iran dan Rusia menandatangani perjanjian untuk memperluas hubungan militer kedua negara, Selasa, 20 Januari 2015. Kesepakatan ini ditandatangani saat Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berkunjung ke Teheran.
Sergei Shoigu, dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia, mengatakan Moskow ingin mengembangkan hubungan militer "jangka panjang dan beragam" dengan Iran. Sergei mengatakan perjanjian baru ini termasuk perluasan kerja sama kontra-terorisme, pertukaran personel militer untuk pelatihan, dan kesepahaman terhadap angkatan laut setiap negara dengan lebih sering menggunakan pelabuhan keduanya.
Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan mendesak kerja sama yang lebih besar sebagai cara untuk menghadang ambisi Amerika di wilayah tersebut. Moskow dan Teheran selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden Suriah Bashar Assad dalam perang sipil Suriah, sementara Washington menuntut perubahan rezim dan mendukung kelompok pemberontak.
"Iran dan Rusia dapat menghadapi intervensi ekspansionis dan keserakahan Amerika Serikat melalui kerja sama, sinergi, dan mengaktifkan kapasitas potensi strategis," kata Dehghan. "Sebagai dua tetangga, Iran dan Rusia memiliki sudut pandang yang sama atas isu-isu politik, regional, dan global."
Rusia mempertahankan hubungan baik dengan Iran dan telah membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama negara itu. Musim gugur yang lalu, mereka menandatangani kesepakatan untuk membangun dua reaktor lainnya di Iran.
Shoigu tidak menyinggung soal kontroversi yang sedang berlangsung atas kesepakatan sistem rudal pertahanan udara canggih untuk Iran. Pada tahun 2007, Rusia menandatangani kontrak senilai US$ 800 juta untuk menjual sistem rudal S-300 kepada Teheran. Namun persenjataan itu tidak pernah dikirim karena adanya keberatan kuat dari Amerika Serikat dan Israel.
Iran mengajukan gugatan ke pengadilan di Jenewa dan meminta ganti rugi US$ 4 miliar atas pelanggaran kontrak, tapi pengadilan belum membuat keputusan apa pun. Rusia menegaskan bahwa keputusannya untuk membekukan pengiriman S-300 itu didasarkan pada adanya sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran.
TV negara Iran melaporkan pada Selasa, 20 Januari 2015, bahwa Iran dan Rusia sepakat menyelesaikan perbedaan mereka atas kesepakatan rudal tersebut. Namun tak ada rincian lebih lanjut soal ini.
Tahun lalu, media Rusia melaporkan bahwa Moskow berusaha mengakhiri sengketa ini dengan menawarkan Iran versi yang sedikit lebih rendah dari sistem S-300. Teheran menolak proposal tersebut.
ABC NEWS | ABDUL MANAN
Berita Lainnya
Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi
Karena Cinta, Remaja Ini Siap Nikahi Ayahnya
Snowden: Cina Curi Desain Pesawat F-35
Ibu 76 Tahun Ini Punya Anak Berusia 6 Tahun
Trauma Charlie Hebdo Mengambang di Atas Paris
Berita terkait
Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika
15 Oktober 2017
Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.
Baca SelengkapnyaEks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik
10 Oktober 2017
Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .
Baca SelengkapnyaTolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika
4 Oktober 2017
Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.
Baca SelengkapnyaIran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman
30 Agustus 2017
Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.
Baca SelengkapnyaApple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store
27 Agustus 2017
Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.
Baca SelengkapnyaParlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir
16 Agustus 2017
Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.
Baca SelengkapnyaIran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang
10 Agustus 2017
Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media
Baca SelengkapnyaAjarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran
10 Agustus 2017
Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya
Baca SelengkapnyaDituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait
21 Juli 2017
Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.
Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan
17 Juli 2017
Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.
Baca Selengkapnya