Abbott Bujuk Jokowi Batalkan Eksekusi Bali Nine  

Reporter

Minggu, 18 Januari 2015 07:45 WIB

Kanselir Jerman Angela Merkel, mencoba memegang koala yang dipegang oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott disela-sela acara KTT G20 di Brisbane, 15 November 2014. REUTERS/G20 Australia/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Australia - Perdana Menteri Australia Tony Abbott telah mengajukan permintaan langsung ke Presiden Indonesia Joko Widodo untuk membatalkan rencana eksekusi mati dua warga negeri Kangguru tersebut. Jokowi diminta untuk menunjukkan belas kasihan terhadap dua anggota Bali Nine yang divonis hukuman mati pada 2006, Myuran Sukamaran dan Andrew Chan. Keduanya ditangkap dan terbukti menyelundupkan heroin seberat 8,2 kilogram dari Bali ke Australia pada 17 April 2005.

Sukamaran dan Chan bukan kelompok pertama atau bagian dari enam terpidana mati yang menjalani eksekusi pada dini hari tadi. Akan tetapi, nasib Sukamaran cukup jelas karena telah masuk dalam 16 orang dari 64 terpidana mati yang permohonan grasinya resmi ditolak Jokowi. (Baca:Terpidana Mati Narkoba Dieksekusi Pukul 00.30)

Peluang Chan dari penangguhan hukuman mati juga diperkirakan sama. Jokowi telah mengutarakan tak akan memberikan grasi kepada siapa pun dari narapidana yang terbukti terlibat dalam pengedaran atau penyelundupan narkoba.

Juru bicara Abbott mengatakan Pemerintah Australia akan terus melakukan representasi untuk mencari cara menghindarkan dua warganya dari eksekusi mati di Indonesia. Bahkan, keputusan ini didukung Pemimpin Oposisi Pemerintah Bill Shorten yang menyatakan, grasi menjadi hak siapa saja yang menghadapi hukuman mati. (Baca: Pakaian Putih, Terpidana Bertanda Tembak di Dada)

Upaya banding Abbott disampaikan pengacara dua anggota Bali Nine tersebut, Julian McMahon yang menyatakan, tehnik mengulur keputusan eksekusi menjadi harapan menyelamatkan dua kliennya dari regu tembak. Akan tetapi, ia juga menyatakan upaya ini akan menjadi perjuangan yang berat.

Menurut Mc Mahon, jika permohonan grasi Chan dapat ditangguhkan untuk waktu yang lama, Sukamaran dapat terhindar dari eksekusi. Ia mengklaim dalam hukum di Indonesia, terpidana yang melakukan kejahatan bersama-sama harus menjalani eksekusi secara bersama pula. (Baca: 6 Dieksekusi Mati 14 Menunggu, Ini Daftarnya)

McMahon mengatakan Abbott harus bisa memberi waktu lebih lama bagi kedua warganya dan terus membujuk Jokowi. Abbot harus membuat yakin Jokowi soal perubahan sikap Sukamaran dan Chan selama di penjara. Keduanya diklaim memberikan pengaruh positif kepada sesama tahanan.

"Saya memiliki keyakinan bahwa semakin [presiden Widodo] mengetahui tentang proses rehabilitasi mereka, semakin dia dapat melihat sudut lain dari situasi ini," kata Mc Mahon.

ABC NEWS | FRANSISCO

Baca juga :
Jabodetabek Diguyur Hujan Sepanjang Hari Ini
Gitaris Metal Berjilbab, dari Peterpan Hingga A7X
Terpidana Mati Asal Vietnam Dikubur di Semarang
6 Dieksekusi Mati 14 Menunggu, Ini Daftarnya

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

12 Oktober 2021

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

Top 3 Dunia diantaranya menyoroti ketegangan antara Taiwan dan Cina serta bahasa Indonesia yang menjadi bahasa wajib di Vietnam.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

11 Oktober 2021

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

Kedutaan Besar Cina di Australia menanggapi sinis ucapan mantan Perdana Menteri Tony Abbott dengan menyebutnya politikus yang menyedihkan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya