Militer Filipina Akan Ikut Goyang Arroyo

Reporter

Editor

Rabu, 6 Juli 2005 11:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Manila Sekelompok perwira berniat keluar dari dinas militer sebagai protes terhadap Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo. Mereka tak menerima kabar bahwa Presiden Arroyo menggunakan kekuatan militer untuk memenangkan dirinya dalam pemilihan presiden tahun lalu. Senator Rodolfo Biazon, mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, di Manila hari ini mengatakan, sekelompok perwira aktif dan sejumlah jenderal memintanya bergabung. Biazon adalah wakil rakyat yang masuk parlemen atas dukungan Arroyo. Biazon mengatakan para perwira dan jenderal itu "gerah" dengan tudingan bahwa Arroyo menunggangi militer untuk merebut suara. Para perwira itu berencana menggalang aksi keluar besar-besaran dari dinas militer. "Tapi saya minta mereka mengurungkan niatnya karena itu akan menyebabkan kekacauan di negeri ini," kata Biazon. Biazon mengatakan lebih lanjut bahwa para perwira itu akhirnya meminta diadakan investigasi terhadap para petinggi militer yang terlibat dalam kecurangan pemilu itu. "Saya sudah melaporkan hal ini kepada presiden," katanya. Arroyo kini bagai duduk di kursi panas setelah tuntutan agar dirinya mundur sebagai presiden semakin menguat. Setelah kalangan parlemen menggalang proses pemakzulan (impeachment, Arroyo juga kehilangan dukungan dari kelompok menengah. Kalangan yang terdiri dari kaum profesional dan pengusaha itu kini berbaris bersama kaum oposisi dan sayap kiri Filipina yang menyerukan Arroyo mundur. Padahal merekalah konstituen utama Arroyo dalam dua kali masa jabatannya sejak tahun 2001. AFP/BBC/Deddy Sinaga

Berita terkait

Cerita Presiden Filipina Joseph Estrada Diganti Gloria Macapagal Arroyo di 2011

20 Januari 2022

Cerita Presiden Filipina Joseph Estrada Diganti Gloria Macapagal Arroyo di 2011

Pada 1998 Joseph Estrada menjadi Presiden Filipina melalui pilpres. Namun Oktober 2000 dokumen skandal korupsinya beredar, yang beruung pemakzulannya.

Baca Selengkapnya

Presiden Arroyo Terancam Dimakzulkan

24 November 2008

Presiden Arroyo Terancam Dimakzulkan

Arroyo dituduh telah menyetujui kontrak pembangunan jaringan telekomunikasi nasional yang kontroversial lewat sebuah pertemuan rahasia di Cina.

Baca Selengkapnya

Bukti Korupsi Arroyo Diserahkan ke Senat

18 Februari 2008

Bukti Korupsi Arroyo Diserahkan ke Senat

Seorang bekas konsultan pemerintah menyerahkan uang senilai Rp 115 juta, yang dipakai untuk menyuapnya agar tak membocorkan dugaan korupsi dalam rencana pembangunan jaringan pita lebar (broadband) nasional.

Baca Selengkapnya

Arroyo Didemo, Manila Tegang

15 Februari 2008

Arroyo Didemo, Manila Tegang

Massa demonstran melemparkan tomat ke wajah Presiden Arroyo dan suaminya yang dituding melakukan korupsi.

Baca Selengkapnya

Arroyo Diduga Suap Anggota Parlemen

17 Oktober 2007

Arroyo Diduga Suap Anggota Parlemen

Ajudan Istana Malacanang membagi-bagikan uang 500 ribu peso atau sekitar Rp 100 juta untuk setiap gubernur dan anggota parlemen.

Baca Selengkapnya

Filipina Masih Memburu Dulmatin

27 Januari 2007

Filipina Masih Memburu Dulmatin

Sebelumnya tersiar kabar bahwa Dulmatin terluka dalam serbuan militer Filipina ke markas Abu Sayyaf di Sulu, pekan lalu

Baca Selengkapnya

Arroyo Lolos Lagi dari Pemakzulan

24 Agustus 2006

Arroyo Lolos Lagi dari Pemakzulan

Kongres Filipina hari ini menolak upaya kedua untuk memakzulkan Presiden Gloria Macapagal Arroyo atas dugaan pelanggaran aturan dalam pemilihan umum 2004.

Baca Selengkapnya

Filipina Siaga Menghadapi Kemungkinan Kudeta

12 September 2005

Filipina Siaga Menghadapi Kemungkinan Kudeta

Militer Filipina dalam keadaan siaga satu menyusul keberangkatan Presiden Gloria Macapagal Arroyo ke New York menghadiri sidang Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Filipina Bentuk Tim Pengawas Hemat Energi

25 Agustus 2005

Filipina Bentuk Tim Pengawas Hemat Energi

Presiden Gloria Arroyo hari ini mencanangkan gerakan hemat energi di kalangan pemerintah. Jika ingin mendapatkan dukungan dari kalangan swasta dan masyarakat luas, kita harus memperlihatkannya telebih dulu, kata Arroyo.

Baca Selengkapnya

Pemakzulan Arroyo Gagal di Parlemen

3 Agustus 2005

Pemakzulan Arroyo Gagal di Parlemen

Kalangan oposisi hanya sanggup mengumpulkan 42 tanda tangan dari 236 anggota parlemen.

Baca Selengkapnya