Soal Charlie Hebdo, Ini Kata Penulis Ayat Setan  

Reporter

Kamis, 8 Januari 2015 13:48 WIB

Kantor media satir Prancis "Charlie Hebdo"' di Paris. Media kontroversial yang terbit pada 1992 ini terkenal dengan publikasinya yang sering menyinggung Umat Muslim dan gerakan Islam radikal. PIERRE VERDY/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, New York - Penembakan kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis, memunculkan reaksi keras dari banyak pihak. Para jurnalis dan penulis pun menganggap aksi brutal ini sebagai teror terhadap kebebasan berekspresi.

Salman Rushdie, penulis kontroversial asal Inggris, ikut berkomentar. Penulis novel The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan ini mengatakan serangan semacam ini adalah bentuk reaksi khas terhadap kritik-kritik atas ajaran agama. (Baca: Muslim Ini Tewas Akibat Serangan ke Charlie Hebdo)

"Agama, produk abad pertengahan yang tidak masuk akal, ketika dikombinasikan dengan senjata modern menjadi ancaman nyata untuk kebebasan," kata Rushdie seperti dikutip CNN Money pada Kamis, 8 Januari 2015. Menurut Rushdie, totalitarianisme agama telah menyebabkan mutasi yang mematikan dalam agama Islam. "Kita melihat konsekuensi tragis di Paris hari ini." (Baca: 10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial)

Rushdie mengatakan akan berdiri bersama Charlie Hebdo untuk mempertahankan tradisi kritik melalui sindiran, yang selama ini menjadi kekuatan untuk melawan tirani, kebohongan, dan kebodohan. Menurut dia, selama ini upaya untuk menghormati agama telah berubah menjadi rasa takut. "Padahal, agama seperti juga ide-ide yang lain, layak mendapatkan kritik, sindiran, dan rasa tidak hormat,"
kata Rushdie.

Rushdie dan para awak Charlie Hebdo mungkin bisa disamakan dalam beberapa sisi. Hasil karya mereka dianggap melecehkan Islam, dan mengakibatkan mereka berulang kali menerima ancaman pembunuhan. Setelah Rushdie menelurkan Ayat-ayat Setan pada 1988, dia mendapatkan fatwa mati dari pemimpin Iran, Ayatullah Khomeini, lantaran novel itu melecehkan Nabi Muhammad SAW dan Islam.

CNN | FERY F.

Berita Terpopuler
Sindir ISIS, 11 Pekerja Majalah Tewas Ditembak
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk Singapura?
Penyerang Charlie Hebdo: Ini Pembalasan Nabi!

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya