Wali Kota Prancis Tolak Pemakaman Bayi Gipsi  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 5 Januari 2015 19:55 WIB

Beanie, anak perempuan yang lahir di dalam komunitas gipsi di Inggris. Awalnya komunitas gipsi terbentuk oleh sejumlah anak muda yang antikemapanan dan melakukan pengembaraan serta menolak teknologi modern hingga berkembang menjadi komunitas dengan anggota cukup banyak. Iain McKell/dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Paris - Sulitnya mencari pemakaman bagi minoritas ternyata juga terjadi di negara maju seperti Prancis. Seorang wali kota di Prancis dituduh rasis dan tidak berperikemanusiaan setelah menolak memberikan izin pemakaman seorang bayi dari kaum pengelana atau gipsi berusia dua bulan yang meninggal pada malam Natal.

Christian Leclerc, Wali Kota Champlan, sekitar 18 kilometer dari Paris, dalam pernyataan yang dikutip media setempat, mengatakan tidak ada tempat di pemakaman dan prioritas diberikan kepada mereka yang membayar pajak setempat. (Baca: Buron, Warga Prancis Ternyata Jadi Algojo ISIS )

Keputusan wali kota dari kalangan kanan itu menyulut kemarahan politikus oposisi, pejabat, sampai aktivis kaum gipsi yang menuduhnya rasisme dan menderita xenofobia.

Bayi bernama Maria Francesca yang lahir pada 14 Oktober 2014 itu dikabarkan meninggal pada hari kedua Natal atau 26 Desember 2014. Sang ibu menemukan tubuh bayinya dingin dan tidak bernyawa saat akan menyusuinya sekitar pukul lima pagi.

Setelah sang bayi dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis, kedua orang tuanya meminta izin memakamkannya di Champlan. Namun permintaan ini ditolak pemerintah kota setempat.

Maria Francesca akhirnya dikuburkan pada 31 Desember 2014 di sebuah gereja di Wissous, kota tetangga yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari Champlan. (Baca: Prancis Larang Masuk Warga dari 'Negara Teroris' )

Wali Kota Wissous, Richard Tringuier, mengatakan dia memberi izin pemakaman atas dasar kemanusiaan. "Kita tidak boleh membiarkan situasi seperti ini terjadi. Ada seorang ibu yang mengandung selama sembilan bulan dan kehilangannya dalam dua setengah bulan. Kita tidak ingin membuatnya semakin menderita," kata Wissous kepada stasiun televisi setempat, BFMTV.

Loic Gandais, presiden asosiasi pendukung kaum gipsi, yang disebut Kaum Roma, mengatakan keluarga Maria Francesca, yang tinggal di sebuah kamp di Champlan tanpa listrik dan air selama lebih dari delapan tahun, adalah korban "rasisme, xenofobia, dan stigmanisasi". (Baca: Kisah Asmara Presiden Prancis Hollande Dibukukan )

Kaum Roma adalah kaum gipsi pengelana di Prancis yang merupakan bagian dari komunitas lama. Populasi lainnya terbentuk dari imigrasi, sebagian besar dari Rumania atau Bulgaria. Mereka diperbolehkan masuk ke Prancis tanpa visa, tetapi harus bekerja atau memiliki izin tinggal menetap dalam waktu lama. Sejak 2010, pemerintah Prancis memiliki kebijakan mendeportasi kaum tersebut ke Rumania.

GUARDIAN | BBC | NATALIA SANTI






Baca juga:
Blusukan Ruang Wartawan, Jokowi Janjikan Perbaikan
Banjir Terjang Ribuan Rumah di Banten
Usai Tinjau Banjir, PM Malaysia Terinfeksi E.coli
Katak Bisa Melahirkan Ditemukan di Sulawesi







Advertising
Advertising





Berita terkait

Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

10 September 2017

Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

Pengalaman tragis seorang anak yang menderita lumpuh dikeroyok tikus hingga ditemukan 225 luka di tubuhnya.

Baca Selengkapnya

Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

31 Agustus 2017

Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

Kota Paris untuk pertama kali membuat ruang bersantai kaum nudis, orang-orang yang hidup tanpa busana atau telanjang, di taman Bois de Vincennes.

Baca Selengkapnya

Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

21 Agustus 2017

Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

Seorang pria dengan mengendarai mobil curian menyeruduk halte bus di Marseille, Prancis pagi hari ini yang menewaskan satu wanita.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

10 Agustus 2017

Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

Perdana Menteri Edouard Philippe menegaskan bahwa orang yang ditangkap adalah orang yang sama yang melakukan serangan tersebut

Baca Selengkapnya

Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

8 Agustus 2017

Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

Petisi penolakan menuntut agar tidak ada dana publik yang disisihkan untuk posisi ibu negara bagi Briggite, istri Emmanuel Macron

Baca Selengkapnya

Berselisih Dengan Macron, Panglima Militer Prancis Mundur

20 Juli 2017

Berselisih Dengan Macron, Panglima Militer Prancis Mundur

Panglima militer Prancis mengumumkan pengunduran dirinya setelah dikecam Presiden Emmanuel Macron karena memprotes pemotongan anggaran militer

Baca Selengkapnya

Istri Emmanuel Macron Buktikan Kalau Umur itu Sekadar Angka

10 Juli 2017

Istri Emmanuel Macron Buktikan Kalau Umur itu Sekadar Angka

Penampilan istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte Macron memilih busana yang membuatnya tampak lebih muda dan enegik.

Baca Selengkapnya

Sopir Bus di Prancis Kenakan Rok Hadapi Cuaca Panas Esktrem

23 Juni 2017

Sopir Bus di Prancis Kenakan Rok Hadapi Cuaca Panas Esktrem

Sopir bus di Prancis mulai mengenakan rok untuk menghadapi suhu yang panas ekstrem.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Paris Sambut Presiden Macron di Arc de Triomphe

14 Mei 2017

Ribuan Warga Paris Sambut Presiden Macron di Arc de Triomphe

Ribuan warga Prancis memadati Jalan Champ Elysee untuk menyaksikan presiden baru Emmanuel Macron, yang akan menuju monumen Arc de Triomphe, Paris.

Baca Selengkapnya

Macron Dilantik Jadi Presiden Prancis, Paris Dijaga Ketat  

14 Mei 2017

Macron Dilantik Jadi Presiden Prancis, Paris Dijaga Ketat  

Selama Hollande memerintah lima tahun, pertumbuhan ekonomi Prancis lamban.

Baca Selengkapnya