File foto pesawat AirAsia, Airbus A320 saat akan lepas landas di Bandara Internasional Sukarno-Hatta di Tangerang, 30 Januari 2013. Pada akun Twitter @AirAsia dituliskan `AirAsia Indonesia menyesalkan bahwa QZ8501 dari Surabaya ke Singapura telah hilang kontak pada pukul 07.24 pagi ini`. REUTERS
TEMPO.CO, London - Hilangnya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 telah diramalkan oleh seorang pengguna media sosial Cina, Weibo, beberapa hari sebelum insiden itu terjadi.
Pesawat jenis Airbus 320-200 yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak kabin tersebut menghilang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapora, Minggu (28/12), pagi.
Pesawat hilang kontak setelah sang pilot tak mendapat izin untuk terbang lebih tinggi demi menghindari cuaca buruk.
Belakangan, beredar berita yang menyebut seorang pengguna media sosial Weibo yang masih misterius telah meramalkan hilangnya pesawat tersebut sekitar dua pekan sebelum kejadian.
Koran internasional yang berkantor di New York, The Epoch Times, memberitakan bahwa seseorang yang tak dikenal “berulang kali memperingatkan publik agar menjauhi Malaysia Airlines (dan) AirAsia.”
“Jangan menjadi korban berikutnya dari MH370,” tulis sang pengguna Weibo dalam posting pada 15 Desember merujuk kepada pesawat Malaysia Airlines yang hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret silam.
Ia menyebut AirAsia menjadi target oleh kekuatan yang sangat “dahsyat” yang disebut sebagai “tangan hitam”.
“Ini adalah sebuah pesan penyelamat nyawa kepada tur Eropa atau Amerika Serikat, jangan menggunakan pesawat AirAsia (atau) Malaysia Airlines,” begitu bunyi pesan tersebut.
Sementara posting pada 16 dan 17 Desember berbunyi: "Ini event besar dalam hidup manusia, kita harus memberikan perhatian. Jauhi AirAsia, Malaysia Airlines, hargailah nyawa.”
Tapi, ada spekulasi bahwa posting tersebut telah diubah untuk mencantumkan AirAsia setelah beredarnya berita mengenai hilangnya pesawat tersebut.