TEMPO.CO, Damaskus - Militer Yordania, Jumat, 26 Desember 2014, mengeluarkan bantahan atas klaim Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengaku menembak jatuh salah satu jet tempurnya di Suriah. "Pesawat militer Yordania jatuh di kawasan Kota Raqa, Suriah, bukan disebabkan oleh tembakan Daesh," kata juru bicara militer Yordania yang menyebut ISIS dengan sebutan Daesh.
"Namun demikian ketika bangkai pesawat tidak bisa dijangkau dan pilot belum ditemukan, saat ini kami tak bisa memastikan penyebab kecelakaan pesawat," ujar pejabat Yordania dalam pernyataan yang diunggah di situs website.
Letnan Satu Muath al-Kassasbeh, 26 tahun, seorang pilot jet tempur Yordania, ditangkap pejuang ISIS pada Rabu, 24 Desember 2014, setelah jet F-16 yang dikendalikan jatuh dalam misi tempur melawan kaum Jihadis di sebelah utara Suriah.
Bantahan juga datang dari Amerika Serikat. Militer AS menolak pengakuan Jihadis yang mengklaim telah menghantam jet tempur Yordania dengan misil anti-serangan udara. "Tidak ada bukti yang jelas bahwa ISIS menembak pesawat tempur tersebut."
Kabar jatuhnya pesawat tempur koalisi pimpinan AS ini merupakan pertama kali sejak AS membentuk sekutu pada September 2014 guna melawan ISIS di Suriah. Berita ini sekaligus menjadi propaganda sedap bagi kaum Sunni. Yordania merupakan salah negara yang tergabung ke dalam sekutu negara-negara Arab melawan kaum Jihadis.
Jet-jet tempur koalisi secara rutin menggempur Raqa, kawasan yang digunakan sebagai ibu kota de facto sejak ISIS mendeklarasikan sebuah kekhalifahan di wilayah Irak dan Suriah pada Juni 2014.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita lain:
Dapat Salam Natal di Pesawat, Pria Ini Ngamuk
Puluhan Ribu Orang Jadi Korban Banjir di Malaysia
Gara-gara Vagina, Wanita Jepang Terancam Dibui
Berita terkait
Raja Abdullah dan Pangeran Hamzah Tampil Bersama Sejak Keretakan Hubungan
12 April 2021
Raja Abdullah dan saudara tirinya, Pangeran Hamzah, tampil di depan publik bersama untuk pertama kali sejak keretakan hubungan mereka.
Baca SelengkapnyaPangeran Hamzah dari Yordania Teken Surat Kesetiaan Pada Raja
6 April 2021
Mantan putra mahkota Yordania, Hamzah bin Hussein, menandatangani surat pernyataan kesetiaan pada Raja Abdullah II
Baca SelengkapnyaPria Ini Menceraikan Istrinya Gara-gara Memotret Hidangan Makan
1 Mei 2017
Situasi ini membuat suaminya naik pitam dan meminta istrinya agar tidak mengambil gambar.
Baca SelengkapnyaYordania Gantung 15 Tahanan, Sebagian Teroris
5 Maret 2017
Yordania untuk pertama kali sejak 2006 menghukum gantung 15 tahanan, sebagian di antaranya teroris.
Baca SelengkapnyaDonald Trump - Raja Yordania Bertemu, Ini yang Dibahas
3 Februari 2017
Presiden AS, Donald Trump dan Raja Yordania, Abdullah sepakat mewujudkan perdamaian abadi antara Palestina dan Israel.
Baca SelengkapnyaSepakat Impor Gas Alam Israel, Rakyat Yordania Unjuk Rasa
1 Oktober 2016
"Uang di dompet rakyat Yordania tidak untuk kaum Zionis," bunyi spanduk pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaSetelah Sidang, Penulis Tewas Ditembak di Depan Pengadilan
26 September 2016
Penulis terkemuka Yordania, Nahed Hattar, ditembak di depan pengadilan yang menyidangkan dirinya dengan tuduhan penistaan agama.
Baca SelengkapnyaRaja Yordania Ucapkan Selamat Idul Fitri Lewat Facebook
6 Juli 2016
Raja Abdullah dari Yordania mengucapkan selamat kepada negara-negara yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah melalui Facebook.
Baca SelengkapnyaSetelah Rusia, Yordania Ajak AS Kerja Sama Dirikan Nuklir
5 Juli 2016
Amerika Serikat berkeras bahwa Yordania tidak membutuhkan nuklir.
Baca SelengkapnyaSenjata CIA dan Saudi untuk Suriah Dijual Intelijen Yordania
27 Juni 2016
Senjata yang dikirim CIA dan Arab Saudi untuk pemberontak
Suriah dicuri dan dijual oleh intelijen Yordania di pasar
gelap.