Menteri Luar Negeri AS John Kerry (kiri) dan PM Malaysia Najib Razak, berjabat tangan pada awal pertemuan di Jakarta, 20 Oktober 2014. AP/Brian Snyder
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak mendapat kritik pedas dari netizen. Pasalnya, ia sedang berada di Hawaii untuk bermain golf bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama, sementara puluhan ribu rakyat Malaysia dilanda musibah banjir. (Baca: Natal Emosional TKW yang Disiksa di Malaysia)
Seperti dilansir dari kantor berita Malaysia Insider, pada laman resmi Facebook-nya, Najib menyatakan telah mengerahkan bantuan untuk membantu korban banjir. Pernyataan itu langsung menuai ribuan komentar sinis dari netizen di Malaysia. (Baca: Malaysia Memuji Indonesia Pulangkan TKI Ilegal)
Izhar Ridzuan, salah satu pengguna Facebook, mengatakan sebaiknya Najib segera pulang untuk memonitor langsung bala bantuan itu. "Jangan hanya mengandalkan anak buah Anda. Segeralah pulang, Datuk Seri," katanya, Kamis, 25 Desember 2014.
Akun lain, Hafiz Marley, bertanya apakah Najib bersenang-senang main golf. Mrozan Bahari juga berkomentar sinis, "Bagus jibby...lepas golf, gi layan ice skating plak dgn putin ye.." (Bagus Najib. Setelah main golf, jangan lupa main ice skating dengan Vladimir Putin, ya).
"Positif. pm g dapatkan idea mcm mana nk atasi masalah banjir dgn obama...Kah kah," kata pemilik akun Skuri Atau Bakat dengan nada bercanda.
PM Najib dilaporkan sedang berada di Teluk Kanahoe, Hawaii. Ia menikmati libur akhir tahun bersama Obama sambil bermain golf.
Banjir di Malaysia menyebabkan 90.250 orang harus mengungsi. Luapan air melanda lima negara bagian di Malaysia, yaitu Kelantan, Terengganu, Pahang, Perak, dan Perlis.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.