Kejahatan Perang, Politikus Bangladesh Dihukum Mati

Reporter

Rabu, 24 Desember 2014 16:55 WIB

Aktivis Bangladesh berkampanye untuk hukuman mati bagi para penjahat perang di Dhaka, Bangladesh, 3 November 2014. AP/AM Ahad

TEMPO.CO, Dhaka - Pengadilan Kejahatan Perang Internasional menjatuhkan hukuman mati terhadap bekas Menteri Dalam Negeri Syed Mohammad Kaiser karena terbukti melakukan pemerkosaan dan pembunuhan saat perang kemerdekaan 1971 melawan Pakistan.

Kaiser menjadi orang ke-15 yang dihukum karena kejahatan perang oleh Pengadilan Kejahatan Perang Internasional. Menurut dakwaan jaksa, dia memimpin pasukan bersenjata untuk mengepung dan membunuh sekitar 150 orang dalam konflik yang berlangsung sembilan bulan.

Pria 73 tahun itu tampak duduk di kursi roda saat mendengarkan vonis yang dijatuhkan majelis hakim. Kaiser sama sekali tidak bereaksi ketika hakim mengatakan dirinya bakal digantung di tiang gantungan hingga ajal menjemputnya. Pengacara Kaiser, seorang bekas menteri dari Partai Jatiya, menolak segala dakwaan hakim dan mengajukan banding.

Pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina Wazed mendirikan Pengadilan Kejahaan Perang Internasional pada 2010. Hampir semua pemimpin partai terbesar Islam, Jamaat-e-Islamy, telah menjadi sasaran lembaga hukum ini, meskipun bekas menteri oposisi utama dari Partai Nasionalis Bangladesh juga pernah dihukum gantung.

Dalam dakwaannya, jaksa penuntut umum menuturkan Kaiser telah mendorong milisi pro-Pakistan melakukan serangkaian pemerkosaan, pembunuhan, dan perampokan. Hakim Obaidul Hassan menyatakan jaksa telah membawa bukti tak terbantahkan bahwa Kaiser membentuk kelompok militan demi menciptakan teror.

Adapun jaksa Mohammad Ali mengatakan Kaiser memimpin pasukan bersenjatanya dan Pakistan untuk menyerang 22 desa di Brahmabaria di dekat perbatasan dengan India pada 15 November 1971. "Sedikitnya 108 penduduk sipil Hindu tak besenjata tewas. Sejumlah rumah dijarah dan dibakar," ujarnya.

Kaiser bergabung dengan partai sayap kanan tengah, Partai Jatiya, pada 1980-an, selanjutnya dia terpilih menjadi anggota parlemen. Dia pernah menjabat Menteri Pertanian pada masa kepemimpinan Hussain Muhammad Ershad, bekas penguasa militer.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita Lain
Seknas Jokowi Sebut Sofyan Basyir Kasir Cikeas
Paus Fransiskus 'Hajar' Pejabat Gereja Vatikan
Epiwalk Milik Bakrie Menunggak Pajak Rp 8,8 M
Ini 15 'Penyakit' di Tubuh Pejabat Gereja Vatikan

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya