Ini 15 'Penyakit' di Tubuh Pejabat Gereja Vatikan  

Reporter

Selasa, 23 Desember 2014 18:54 WIB

Paus Fransiskus mencium kaki seorang narapidana di penjara remaja di Casal del Marmo, Roma, Italia, Kamis (28/3). Paus membasuh kaki belasa narapidana di penjara remaja ini dalam ritual Kamis Suci yang sudah ia rayakan sejak ia masih menjadi uskup agung hingga sekarang ia menjadi paus. AP/L'Osservatore Romano, ho

TEMPO.CO, Vatikan - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, mendamprat pejabat Curia, lembaga yang menjalankan tugas administrasi Gereja Katolik Roma di Vatikan. Dalam pesan menyambut Natal di hadapan seluruh pengurus Curia, Senin, 22 Desember 2014, Paus Fransis menyebut ada 15 jenis "penyakit" yang menggerogoti tubuh Curia. (Baca: Paus Fransiskus 'Hajar' Pejabat Gereja Vatikan)

Paus non-Eropa pertama ini kemudian mendesak para pemimpin Curia untuk segera memperbarui diri sebagai bentuk pemulihan diri menjelang perayaan Natal.

Berikut 15 "penyakit" yang menggerogoti Curia:

1. Penyakit yang merujuk pada sikap imun, tak peduli, lalai pada hal-hal penting dan pengendalian diri. Curia tidak mengkritisi dirinya, tidak memperbarui diri, tidak berusaha membuat dirinya lebih baik. Penyakit sangat bodoh yang diderita mereka yang berpikir akan hidup kekal, dan mereka yang mentransformasi diri sebagai raja dan menyakini dirinya menguasai orang lain ketimbang pelayanan mereka.

2. Marthaisme atau sikap yang menyibukkan dirinya dengan bekerja dan melalaikan bagian lebih baik, yakni duduk mendengarkan Yesus. Para rasul diminta untuk sejenak beristirahat. Karena melalaikan hal-hal penting justru membawa stres dan agitasi. Setiap orang yang semakin dekat dalam menjalankan misinya, maka ini tugas penting dan harus dijalankan sungguh-sungguh.

3. Penyakit mental dan spiritual yang parah bagi mereka yang kehilangan ketenangan batin, senyum, dan keberanian dengan menyembunyikannya dengan melakukan pekerjaan. Hal ini membuatnya seperti mesin yang bekerja daripada manusia ciptaan Tuhan. Penyakit seperti ini berbahaya karena menghilangkan sensitivitas kemanusiaan, berduka bersama mereka yang berduka, dan bergembira bersama mereka yang bergembira.

4. Penyakit mengenai rencana yang besar dan fungsionalisme. Ini terjadi ketika rasul merencanakan sesuatu secara detail dan yakin dengan rencana yang sempurna sesuatu itu berproses secara efektif. Penyakit ini terjadi karena lebih mudah dan lebih percaya pada situasi statis dan tanpa perubahan posisi. Sesungguhnya, Gereja menunjukkan dirinya pada keyakinan pada Roh Kudus untuk mengatur semuanya. Roh itu adalah kesegaran, imajinasi, dan inovasi.

5. Penyakit berkembangnya kemiskinan koordinasi ketika persatuan di antara anggotanya lenyap dan tubuh kehilangan fungsi harmonisnya. Kolaborasi tidak bekerja karena spirit persatuan dan tim hilang.

<!--more-->
6. Penyakit Alzheimer spiritual atau melupakan sejarah Penyelamat, sejarah pribadi dengan Tuhan sebagai cinta pertamanya. Penyakit ini menurun dengan tajam yang mengakibatkan cacat serius. Alhasil dia tidak mampu melaksanakan aktivitas secara otonom, hidup sepenuhnya bergantung pada keinginan orang lain, sering berupa pandangan imajiner. Ini terjadi pada orang yang kehilangan kemampuan mengalami perjumpaan kembali dengan Tuhan. Orang seperti ini membangun tembok di sekeliling dirinya dan mereka mentransformasi diri menjadi budak atas idola yang mereka ukir dengan tangan mereka sendiri.

7. Penyakit persaingan dan keangkuhan. Jubah yang dipakai, lencana, dan kehormatan menjadi tujuan terpenting dalam hidup. Ini membawa kita menjadi manusia keliru yang hidup dalam mistisisme keliru dan pengendalian nafsu yang salah.

8. Kegilaan eksistensial. Penyakit mereka yang hidup mendua, buah dari karakter munafik, kekosongan spiritual yang tak dapat diisi dengan ijazah atau penghormatan akademik. Penyakit ini khususnya dialami mereka yang menyia-nyiakan pelayanan pastoralnya, membatasi diri dengan soal-soal birokratis, kehilangan kontak dengan dunia nyata dan manusia. Mereka menciptakan dunianya sendiri.

9. Bergosip, ngedumel, ngobrol tak jelas. Ini penyakit serius yang awalnya sederhana, sering hanya berupa obrolan yang kemudian berlebihan dan kemudian berubah menjadi penabur perselisihan, seperti Setan. Dan dalam banyak kasus memunculkan reputasi pembunuh berdarah dingin bagi rekan kerja mereka. Ini penyakit bagi orang-orang yang tidak memiliki keberanian untuk berbicara langsung kepada orang yang dia bicarakan, sebaliknya berbicara di belakang orang tersebut.

10. Penyakit yang mendewakan para pemimpin. Mereka ini korban karier dan peluang yang lebih menghormati orang daripada menghormati Tuhan. Pelayanan orang-orang ini hanya memikirkan pada apa yang akan mereka dapatkan, bukan pada apa yang seharusnya mereka berikan. Ini manusia yang tak bahagia dan terinspirasi hanya pada keegoisan diri yang fatal.

11. Penyakit orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan kehilangan ketulusan dan kehangatan hubungan pribadi. Kebanyakan ahli tidak menempatkan pengetahuannya untuk melayani rekan kerjanya. Iri hati, tidak bahagia melihat kebahagian rekannya.

12. Penyakit berwajah seram, kasar, dan suram. Mereka ini percaya menjadi orang serius penting untuk melukiskan wajah mereka seperti itu sebagai sandiwara yang sesungguhnya itu menggambarkan rasa takut dan ketidakamanan.

13. Penyakit mengakumulasi benda-benda untuk mengisi kekosongan jiwa. Sikap ini hanya akan membakar secara perlahan kemajuan kita.

14. Penyakit ketika seseorang menjadi anggota kelompok, maka dia merasa menjadi lebih kuat dibandingkan menjadi anggota Kristus sendiri. Penyakit ini berawal dari niat baik namun seiring waktu berlalu menjadi kanker yang mengancam keharmonisan Tubuh (Kristus) dan menimbulkan pelanggaran atau skandal khususnya pada saudara-saudara kita.

15. Penyakit mencari keuntungan dan eksibisionisme. Penyakit ini terjadi ketika rasul mengubah pelayanannya menjadi kekuasaan, dan kekuasaannya pada benda-benda untuk mengumpulkan keuntungan atau lebih berkuasa lagi. Penderita penyakit ini sanggup memfitnah, mencemarkan, dan mendiskreditkan orang lain, bahkan melakukannya lewat media seperti koran dan majalah, untuk menunjukkan mereka lebih kapabel dibanding yang lainnya.

WASHINGTON POST | BBC | MARIA RITA

Baca juga:

Makam Soeharto Diterjang Tanah Longsor
Bea Cukai Ungkap 5.520 Kasus Penyelundupan
Kasus Kematian Ajudan, Dandim Lamongan Ditahan
Presiden Jokowi Sudah Kantongi Nama KSAL Baru

Berita terkait

KAI Commuter Layani 14,8 Juta Penumpang KRL Selama Periode Natal dan Tahun Baru

9 Januari 2024

KAI Commuter Layani 14,8 Juta Penumpang KRL Selama Periode Natal dan Tahun Baru

Selama hari libur Nataru data volume pengguna tertinggi pada 30 Desember 2023 yaitu sebanyak 859.564 penumpang KRL.

Baca Selengkapnya

Akhir Libur Nataru, 500 Ribu Kendaraan Telah Kembali ke Jabotabek

3 Januari 2024

Akhir Libur Nataru, 500 Ribu Kendaraan Telah Kembali ke Jabotabek

Jasa Marga mencatatkan sebanyak 515.778 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek setelah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru, 34 Ribu Orang Penumpang Naik Kereta dari Yogyakarta

3 Januari 2024

Tahun Baru, 34 Ribu Orang Penumpang Naik Kereta dari Yogyakarta

PT KAI (Daop) 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 34.034 orang naik kereta api (KA) dari seluruh stasiun di wilayah tersebut pada Senin, 1 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Layani 220.227 Penumpang pada Natal dan Tahun Baru

3 Januari 2024

Kereta Cepat Whoosh Layani 220.227 Penumpang pada Natal dan Tahun Baru

PT KCIC mengapresiasi minat masyarakat yang menjadikan Whoosh sebagai pilihan utama selama libur Nataru.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik, Waspadai Gelombang Tinggi di Selat Bangka

1 Januari 2024

Puncak Arus Balik, Waspadai Gelombang Tinggi di Selat Bangka

Saat arus balik, tinggi gelombang hingga tujuh hari ke depandi sekitar perairan Selat Bangka diprakirakan berkisar 0.5 hingga 0.75 meter.

Baca Selengkapnya

Liburan Tahun Baru, 32 Ribu Tiket Kereta dari Semarang Masih Tersedia

1 Januari 2024

Liburan Tahun Baru, 32 Ribu Tiket Kereta dari Semarang Masih Tersedia

PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang menjelaskan bahwa hingga kini masih ada sekitar 32 ribu tiket kereta untuk keberangkatan periode 1-7 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Puncak Arus Balik Libur Nataru, Jasa Marga: 140 Ribu Kendaraan Bakal Masuk ke Jakarta

1 Januari 2024

Hari Ini Puncak Arus Balik Libur Nataru, Jasa Marga: 140 Ribu Kendaraan Bakal Masuk ke Jakarta

Jasa Marga memprediksi puncak arus balik libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 bakal jatuh pada hari ini, 1 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Mudik Natal dan Tahun Baru, PLN Siapkan 624 SPKLU di 411 Titik

1 Januari 2024

Mudik Natal dan Tahun Baru, PLN Siapkan 624 SPKLU di 411 Titik

PLN telah menyiapkan 624 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 411 titik lokasi untuk pengisian daya kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Dishub Yogyakarta Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Malam Tahun Baru

29 Desember 2023

Dishub Yogyakarta Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Malam Tahun Baru

Ratusan ribu kendaraan dari berbagai daerah tercatat sudah memasuki wilayah Yogyakarta pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Simak Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik dan Balik Tahun Baru 2024

29 Desember 2023

Simak Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik dan Balik Tahun Baru 2024

Pengaturan lalu lintas ini berupa pembatasan operasional angkutan barang di jalan tol dan non tol, serta sistem jalur dan lajur pasang surut atau contraflow.

Baca Selengkapnya