TEMPO.CO, Kairo - Polisi Mesir menembak mati lima anggota kelompok militan Ansar Bayt al-Maqdis dalam bentrok bersenjata Ahad, 21 Desember 2014. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan para militan itu melepaskan tembakan setelah pasukan keamanan menyerbu kawasan perkebunan tempat mereka bersembunyi dan menyiapkan bom. "Selanjutnya terjadi adu tembak senjata di tempat tersebut menyebabkan lima anggota teroris mati dan seorang polisi cedera."
Perkebunan tersebut berlokasi di Sungai Nil, Provinsi Sharqiya, sebelah timur laut Kairo, jauh dari Gurun Sinai tempat pasukan keamanan Mesir melancarkan serangan melawan militan Islam pada Oktober 2014. Kementerian Dalam Negeri menambahkan, aparat menemukan sebuah bom mobil di tempat kejadian berikut pemicu jarak jauh. "Polisi juga menyita sabuk bom bunuh diri, senjata, dan amunisi."
Tiga militan yang tewas dalam penyerbuan tersebut diidentifikasi bernama Abdel Fattah Ayed Marzouk Salman, Hamdeen Salman Saad, dan Mouaz Ibrahim Abdel Rahman, seorang putra pemimpin Ansar Bayt al-Maqdis Abdel Rahman yang baru-baru ini ditahan aparat keamanan.
Ansar Bayt al-Maqdis, kelompok militan yang beraliansi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri menyebabkan 30 serdadu Mesir tewas pada 24 Oktober 2014 di Sinai Utara. Serangan itu, jelas kelompok ini, sebagai bentuk balas dendam terhadap pasukan pemerintah yang menghabisi pendukung presiden terguling Muhammad Mursi.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler:
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Jokowi Gampang Diobok-obok, Ini Sebabnya
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya