Muslim Diteror, Begini Respons Warga Australia

Reporter

Kamis, 18 Desember 2014 06:42 WIB

Para pengunjung Memorial Martin Place, Sydney, Australia sedang meletakan bunga di tempat terjadinya aksi penyaderaan oleh Man Haron Monis kemarin. Di jejaring sosial muncul sebuah gerakan #illridewithyou, untuk mencegah kebencian terhadap kaum Muslim di negeri kangguru tersebut. 16 Desember 2014. AP/Photo/Steve Christo.

TEMPO.CO, Sydney: Aksi penyanderaan di Lindt Chocolat Cafe, Sydney, pada Senin, 15 Desember 2014, memicu kemarahan sebagian warga Australia. Namun tak sedikit pula warga Negeri Kangguru itu setuju aksi itu sudah menjurus pada tindakan rasisme.

Selama ini toleransi beragama di Australia terpelihara dengan baik. Bahkan Perdana Menteri Australia Tony Abbott sempat menyerukan bahwa peningkatan kewaspadaan terhadap aksi terorisme bukanlah untuk mengusik toleransi. “Ini murni soal kejahatan,” kata Abbott, Senin lalu.

Berikut lima momen saat warga Australia melawan rasisme.

1. Rasisme di Utara Melbourne

Selasa lalu, penumpang kereta api di Melbourne marah pada seorang pria yang berperilaku rasis terhadap seorang penumpang wanita yang memakai cadar. Cadar adalah pakaian tradisional yang biasa digunakan wanita muslim. Biasanya terdiri dari kain hitam yang menutupi tubuh sampai ke ujung kaki dan menutupi wajah.

Saat itu korban tengah bepergian ke CBD di jalur kereta Upfield. Saat itulah ancaman mulai dilakukan si pria rasis. Salah seorang penumpang dengan cepat berdiri dan meminta pria rasis itu meninggalkan wanita bercadar itu. Sedangkan penumpang lainnya mengontak Herald Sun dan melaporkan ancaman pembunuhan yang tengah dialami seorang wanita.

Serangan itu sempat menyebabkan keberangkatan kereta di utara Melbourne tertunda. “Salut untuk penumpang komuter Upfield yang melawan,” ujar seorang pengguna Twiter, Baroness Clash.

2. Seorang Pria Melawan Rasis di Central Coast

Selasa pagi, seorang pria bernama Paulus Gunter melihat seorang petugas di stasiun layanan Central Coast diancam oleh orang tak dikenal. Dia pun merasa harus turun tangan. “Saya sedang dalam perjalanan untuk bekerja. Ketika saya berhenti untuk membeli kopi saya melihat seseorang mengancam petugas yang merupakan keturunan India atau Pakistan,” ujar Gunter seperti dikutip News.com.au.

Gunter mengaku mendengar pria tak dikenal itu memaki pelayanan keturunan Asia itu. “Anda tidak diterima di negara ini dan Anda harus kembali ke tempat asalmu,” ujar Gunter mengulang perkataan pria itu. Gunter tak tinggal diam, ia mendorong pria rasis itu dan memintanya keluar. Pria rasis itu akhirnya keluar sambil meraih benda-benda yang ada di kiri dan kanannya. Gunter mengatakan sangat marah dan tersinggung dengan perilaku rasis yang ditunjukkan pria tak dikenal itu.

“Saat saya muda, saya diajarkan orang tua saya bahwa kita adalah manusia dan setiap ketika memiliki keunikan. Itulah yang membuat negara kita besar. Tak peduli dari mana keluarga Anda berasal, kita adalah warga Australia dan kita berada di sini,” ujar Gunter. Pernyataan ini mendapat simpati dari warga Australia lainnya.

3. Saat Terjadi Kerumunan di Martin Place

Pada saat drama penyanderaan terjadi Senin lalu, ratusan orang turut berkumpul di Martin Place. Peristiwa ini memancing reaksi dari kelompok sayap kanan antiislam, Australian Defence League.

Di tengah kerumuman itu seorang pria tiba-tiba meneriakkan bahwa tindakan penyanderaan tak pernah dilakukan oleh muslim moderat. Namun menurut salah seorang wartawan Guardian yang berada di lokasi, mayoritas warga yang berkerumunan itu menolak dan meminta pria itu menghentikan pernyataan rasis terkait dengan drama penyanderaan.

4. Aksi Solidaritas #illridewithyou

Editor Sydney TV, Tessa Kum, menggemparkan masyarakat saat ia membaca posting Facebook tentang reaksi seorang wanita muslim atas penyanderaan di Lindt Chocolat cafe. “Seorang wanita muslim duduk di samping saya di kereta. Diam-diam dia melepas jilbabnya,” tulis salah seorang wanita asal Brisbane, Rachael Jacobs.

“Di stasiun kereta saya lalu mendekatinya. Saya katakan “Ayo pasang lagi. Saya akan berjalan bersamamu.” Dia lalu menangis dan memeluk saya sekitar semenit.”

Kum lalu mengunggah pesan bijak lewat akun Twitter-nya @sirtessa: Dia mendapat respon yang kuat dari Twittersphere dan merekomendasikan tagar #illridewithyou. Ide itu secara cepat menyebar. Masyrakat Australia pun menyatakan dukungan dan berjanji untuk terus memberikan dukungan bagi masyarakat muslim Australia.

5. Saat Pengguna Twitter Melawan Kebencian

Setelah peristiwa penyanderaan banyak pengguna Twitter yang menulis komentar rasis. Namun tak sedikit pula pengguna Twitter yang menyuarakan pesan perdamaian dan persatuan.

NEWS.COM AU I IRA GUSLINA

Baca juga:
Milan Ingin Tukar Torres dengan Cerci

Pertamina dan Pemerintah Rapat soal Subsidi

Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya

BBM Kilang Pertamina Lebih Mahal dari Impor

Berita terkait

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

12 Oktober 2021

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

Top 3 Dunia diantaranya menyoroti ketegangan antara Taiwan dan Cina serta bahasa Indonesia yang menjadi bahasa wajib di Vietnam.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

11 Oktober 2021

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

Kedutaan Besar Cina di Australia menanggapi sinis ucapan mantan Perdana Menteri Tony Abbott dengan menyebutnya politikus yang menyedihkan.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Putri Bekas PM Australia Tony Abbot Bergaya Plontos

30 Oktober 2018

Putri Bekas PM Australia Tony Abbot Bergaya Plontos

Putri Bekas PM Australia Tony Abbott, Frances Loch, mencukur rambutnya hingga botak.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya