Penyanderaan,KJRI: Publik Sydney Dukung Umat Islam

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 17 Desember 2014 07:28 WIB

Seorang sandera wanita terlihat berlari menuju kearah polisi yang bersiaga. Penyaderaan terjadi di Martin Place di kawasan pusat bisnis, Sydney, Australia. 15 Desember 2014. REUTERS/Jason Reed.

TEMPO.CO, Sydney - Konsul Jenderal RI di Sydney memastikan tidak ada aksi pembalasan terhadap warga negara Indonesia khususnya kepada umat Muslim. Bahkan KJRI Sydney melihat respons publik Australia khususnya di Sydney sangat positif dan menunjukkan dukungan yang luar biasa bagi orang Islam.

Aparat keamanan Australia baik federal maupun polisi setempat juga siap siaga. "Mereka tetap menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban. Australian Federal Police (AFP) dan NSW Police disiagakan 24 jam sampai awal 2015," kata Konjen RI untuk Sydney, Yayan G. Mulyana, kepada Tempo, Selasa, 16 Desember 2014.

Menurut Yayan, peningkatan pengamanan oleh aparat tersebut dimaksudkan juga untuk mengantisipasi terjadinya backlash dan tindak kekerasan balasan oleh kelompok ekstrimis terhadap komunitas Muslim, termasuk perempuan berbusana Muslim. (Baca: Korban Penyanderaan di Sydney Adalah Manajer Lindt dan Seorang Pengacara)

"Kami beberapa kali mengadakan pertemuan dengan pihak berwenang serta ormas Indonesia di sini, termasuk ormas Islam, untuk mengambil langkah preventif bersama. Hotlines telah kami sampaikan jauh-jauh hari ke masyarakat Indonesia," kata Yayan menambahkan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Priansari Marsudi mengatakan tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban penyanderaan di Lindt Chocolate Cafe, Sydney. "Sampai tengah malam, pihak konsulat jenderal telah berkoordinasi dengan Polisi Federal Australia (AFP), tidak ada satu pun WNI yang menjadi korban penyanderaan," kata Retno usai acara Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi di Kementerian Luar Negeri, Rabu pagi.

Akbar Makarti, Konsul Muda bidang Sosial Budaya KJRI Sydney mengatakan, hingga Rabu malam tidak ada laporan terkait kekerasan terhadap WNI. "Sebaliknya, kami melihat respon publik Australia, di Sydney khususnya, sangat positif dan menunjukkan dukungan yang luar biasa bagi komunitas Islam," kata Akbar kepada Tempo.

Akbar mengaku mendengar soal adanya beberapa insiden, namun dia menyatakan kejadian itu sangat terisolasi dan tidak menggambarkan situasi di lapangan pada umumnya. Menurut informasi yang diterima KJRI dari polisi Australia, ke-18 sandera terdiri atas 16 warga negara Australia, seorang warga Cina, dan seorang warga India.

Peristiwa penyanderaan itu terjadi pasa Senin lalu. Pelakunya adalah Man Haron Munis, emigran Iran yang masuk Australia pada 1996. Monis, menurut catatan Kepolisian Australia, pernah berurusan dengan aparat berwajib terkait dengan 40 kasus kriminal. Di antaranya pelecehan seksual pada 2012. (Baca: Begini Akhir Penyanderaan di Sydney)

NATALIA SANTI

Berita Terkait

Soal ISIS, Risma: Hampir Setiap Hari Sosialisasi
Menko Tedjo Curiga Ratusan Orang Indonesia Masuk ISIS
Aksi Heroik Manajer Kafe Saat Teror Australia
Teror di Sydney Bisa Berdampak pada Indonesia
Jejak Haron Monis Sebelum Beraksi di Sydney

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya