Teror di Australia, KJRI Waspadai Aksi Balas Dendam  

Reporter

Selasa, 16 Desember 2014 05:12 WIB

Sejumlah warga sipil mengangkat bendera hitam bertuliskan huruf arab di dalam sebuah kafe di Sydney, Australia, 15 Desember 2014. Puluhan warga menjadi sandera dari kelompok bersenjata sejak Senin pagi. AP/Channel 7 via AP Video

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah organisasi Islam di Sydney menggelar pertemuan malam ini. Langkah itu ditempuh guna mengantisipasi reaksi perlawanan terhadap kelompok bersenjata di Lindt Chocolat Cafe, di Martin Place, Sydney. "Komunitas muslim minta kami waspada," ujar Konsul Muda Penerangan, Sosial, dan Budaya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney, Akbar Makarti, ketika dihubungi, Senin, 15 Desember 2014. (Baca:Sandera: Empat Bom Ditanam di Sekitar Sydney)

Akbar menjelaskan, pertemuan berlangsung selama empat jam, mulai pukul 18.30 waktu setempat. Sejumlah organisasi keagamaan, seperti Center for Islamic Dakwah dan Education, Iqro Foundation, dan Ashabul Kahfi menginisiasi pertemuan tersebut untuk mewaspadai aksi balas dendam kelompok anti-Islam. "Sejauh ini memang belum ada indikasi ke arah sana, namun kami mengimbau agar tetap waspada," katanya. (Baca: Pasang 2 Bom, Teroris Australia Minta Bendera ISIS)

Penyanderaan terhadap puluhan orang berlangsung sejak pukul 9.45 pagi waktu setempat. Aksi yang dilakukan kelompok bersenjata itu meminta para sandera mengibarkan bendera hitam dengan huruf-huruf Arab berwarna putih di bagian tengahnya. Lima di antara sandera berhasil kabur melalui pintu samping. Hingga kini, kepolisian setempat masih mengupayakan proses pembebasan para sandera. (Baca:Aksi Teror di Sydney, KJRI Buka Layanan Pengaduan)

Hingga saat ini, kata Akbar, KJRI masih terus menelusuri kemungkinan warga negara Indonesia (WNI) yang ikut tersandera di lokasi tersebut. Namun upaya yang ditempuh dengan menghubungi otoritas setempat belum berbuah hasil. "Informasi yang diperoleh seluruh korps diplomatik sangat terbatas," katanya. "WNI yang merasa kehilangan anggota keluarganya kami imbau menghubungi +61 467227487."

RIKY FERDIANTO

Baca juga:
Kontras Ancam Laporkan Jokowi ke PBB
Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB
Buat Film Porno di Gereja, Mengaku 'Malaikat'
Sebab Rupiah Jadi Mata Uang 'Sampah'

































Advertising
Advertising

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya