Putri CEO Korean Air Paksa Pramugara Berlutut

Reporter

Minggu, 14 Desember 2014 15:59 WIB

Heather Cho (40 tahun), putri CEO maskapai Korean Air Lines, menunduk di depan media yang berkumpul di depan Kementrian Transportasi di Seoul, Korsel, 12 Desember 2014. Cho berulah di dalam pesawat karena masalah kecil dan menyebabkan pesawat terlambat berangkat 20 menit. REUTERS/Song Eun-seok/News1

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden kacang yang terjadi di maskapai Korean Air, masih berbuntut panjang. Publik kembali dihebohkan oleh pengakuan Kepala Pramugara Korean Air, Park Chang-jin. (Baca: Wakil Presiden KAL Dipecat Gara-gara Kacang)

Seperti dilansir oleh kantor berita BBC, Jin mengatakan Heather Cho, putri bos Korean Air, memaksa para awak kabin berlutut. Ayah Cho adalah Presiden Direktur Korean Air, Cho Hyun-ah.

Perintah itu disampaikan setelah Cho marah saat mengetahui awak kabin menyajikan kacang dalam kantong plastik kepada penumpang di kelas eksekutif. Selain perintah berlutut, Jin juga diminta berbohong kepada para penyidik mengenai insiden itu. Hal ini telah membuat marah rakyat Korea Selatan.

Menurut Park, saat berlutut, Cho telah membentak-bentaknya di hadapan anak buah. "Orang yang tak pernah mengalami hal itu tak mengerti bagaimana rasanya dipermalukan," kata Park.

Insiden tersebut terjadi pada 5 Desember 2014. Pilot kemudian membawa pesawat kembali ke gerbang Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, untuk mengeluarkan semua awak kabin. Lepas landas pun terlambat selama 20 menit. Pesawat tiba di Bandara Incheon, dekat Seoul, terlambat 11 menit dari jadwal semula.

Cho adalah putri tertua Cho Yang-ho. Dua saudara kandungnya juga eksekutif di maskapai penerbangan tersebut. Park mengatakan Cho menyumpahinya, menusuk punggung tangannya dengan ujung buku beberapa kali, serta menunjuk-nunjuk ke arahnya saat dia berlutut.

BBC | DEWI

Berita Terpopuler
Pramugari AirAsia Disiram Air Panas, Ini Sebabnya
Tutut Minta Putusan Arbitrase TPI Dibatalkan
Prabowo Disebut Pernah ke Kantor Gubernur Fahrurrozi
Mereka yang Terpilih, Tokoh Tempo 2014

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

1 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

6 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

7 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

11 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

12 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

12 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

15 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

23 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

24 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya