Menlu RI Desak Pemilik Oryong 501 Bayar Kompensasi  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 11 Desember 2014 14:13 WIB

Menlu Retno Marsudi (kiri) bertemu dengan pimpinan Sajo Industries di Busan, Korea Selatan, 12 Desember 2014. Foto: Kemenlu RI

TEMPO.CO, Seoul - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi mendesak Sajo Industries, pemilik kapal Oryong 501, memenuhi semua kewajiban terhadap anak buah kapal warga Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Retno dalam pertemuan dengan Sajo Industries di Busan, Korea Selatan, Rabu, 10 Desember 2014.

Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri yang diterima Tempo, menanggapi permintaan Retno, Sajo Industries menyatakan ABK WNI yang telah menjadi korban tenggelamnya kapal Oryong 501 di perairan Rusia telah diasuransikan, sehingga keluarga korban akan menerima kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Baca juga: Ini Daftar WNI di Kapal Oryong yang Tenggelam)

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga meminta komitmen Sajo Industries untuk mempercepat proses pencarian korban ABK WNI yang hingga kini belum ditemukan. Sajo Industries menyanggupi permintaan tersebut dan berjanji akan terus berupaya melanjutkan proses pencarian korban yang belum ditemukan sampai tuntas. Disampaikan juga bahwa salah satu hambatan proses pencarian adalah faktor cuaca yang sangat buruk di lokasi kejadian.

"Sajo Industries menerangkan bahwa saat ini tiga ABK WNI yang selamat dan 14 jenazah ABK WNI yang ditemukan telah berada di kapal Odeyn (milik Rusia) menuju Busan melalui Vladivostok," tulis siaran pers Kemenlu RI. (Baca: Nasib ABK Oryong, Tertipu dan Kandas di Laut Rusia)

Kapal Odeyn diperkirakan akan tiba di Busan pada 20-22 Desember 2014. Setiba di Busan, proses identifikasi jenazah akan dilakukan oleh serta tim ahli Korea Selatan dan tim teknis Disaster Victim Identification (DVI) Polri yang terdiri atas 1 spesialis forensik, 1 ahli DNA, dan 1 ahli finger prints. (Baca: Menteri Susi: ABK Indonesia Banyak Dijadikan Budak)

Atas permintaan Retno, kedepannya, Sajo Industries mendukung usulan untuk memperbaiki proses rekrutmen guna memastikan perlindungan yang lebih baik bagi ABK WNI. Dalam hal tersebut, Retno akan menindaklanjuti perbaikan proses rekrutmen ABK WNI melalui mekanisme G-to-G dengan Menlu Korsel. (Baca: Kerja Berat, ABK Indonesia Biasanya Cuma Bawahan)

"Pemerintah RI akan terus mengawal dan melakukan pendampingan terhadap keluarga korban," demikian rilis Kemenlu RI.

Kapal ikan Oryong 501 tenggelam di Laut Bering, lepas Pantai Chukotka, Rusia, setelah dihantam gelombang tinggi, Senin pekan lalu. Dari 60 awak kapalnya, 35 di antaranya warga negara Indonesia--hingga tiga orang yang hingga kini diketahui selamat. (Baca: Berapa Gaji WNI Korban Tenggelamnya Kapal Oryong?)

Retno sedang berada di Korsel dalam rangkaian kegiatan peringatan 25 tahun Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Korea Selatan. Acara tersebut juga dihadiri Presiden Joko Widodo.

NATALIA SANTI




Terpopuler
FPI Ogah Sebut Fahrurrozi Gubernur FPI
Melongok Harta Puluhan Miliar Calon Dirjen Pajak
Busyro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad Ke-21
Militer Intimidasi Pemutaran Film Senyap di Malang
Kubu Agung Rombak Fraksi Golkar di DPR

Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea

Hubungan Indonesia dengan Korea sudah terjalin lama di berbagai bidang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kerja Sama Pertukaran Pelajar Indonesia-Korea Selatan

27 Juni 2023

Bamsoet Dukung Kerja Sama Pertukaran Pelajar Indonesia-Korea Selatan

Bamsoet mengapresiasi salah satu perusahaan Korea Selatan asal Gyeongsangbuk-do, SK Plasma

Baca Selengkapnya

Kedubes Korea Selatan Tanam 500 Pohon Sengon di Lahan Bekas TPA Pondok Rajeg

15 Juni 2023

Kedubes Korea Selatan Tanam 500 Pohon Sengon di Lahan Bekas TPA Pondok Rajeg

Penanaman pohon di lahan bekas TPA ini simbol penguatan kerja sama Indonesia-Korea Selatan dalam penanaganan perubahan iklim

Baca Selengkapnya

50 Tahun Bekerja Sama, RI - Korea Selatan Fokus Dua Hal Ini

26 Januari 2023

50 Tahun Bekerja Sama, RI - Korea Selatan Fokus Dua Hal Ini

Volume perdagangan bilateral Indonesia dan Korea Selatan mencapai US$20,57 miliar atau sekitar Rp307 triliun, angka tertinggi selama 5 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Krisis Indo-Pasifik, Korsel dan Indonesia Bisa Pelopori Kerja Sama Negara Menengah

17 September 2022

Krisis Indo-Pasifik, Korsel dan Indonesia Bisa Pelopori Kerja Sama Negara Menengah

Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) tidak bisa diam saja melihat persaingan antara Amerika dan Cina dalam mencari pengaruh di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

Aktif di Negara K-Pop, BNI diapresiasi Dubes

10 Juli 2022

Aktif di Negara K-Pop, BNI diapresiasi Dubes

Event ini Paviliun Indonesia membawa 19 mitra UMKM binaan BNI dalam program Xpora dan 5 pelaku usaha makanan dan minuman.

Baca Selengkapnya

RI - Korea Selatan Kejar Ratifikasi IK-CEPA untuk Pemulihan Ekonomi dari Pandemi

25 Juni 2021

RI - Korea Selatan Kejar Ratifikasi IK-CEPA untuk Pemulihan Ekonomi dari Pandemi

Menteri Luar Negeri Indonesia dan Korea Selatan sepakat untuk mempercepat pemulihan ekonomi bilateral dengan ratifikasi kesepakatan IK-CEPA.

Baca Selengkapnya

Boikot Produk Jepang, Ini Strategi 3 Raksasa Ritel Korea Selatan

27 Juli 2019

Boikot Produk Jepang, Ini Strategi 3 Raksasa Ritel Korea Selatan

Sebanyak 3 raksasa toko ritel Korea Selatan melakukan strategi marketing patriot menyusul boikot produk Jepang semakin meluas

Baca Selengkapnya

Jokowi Bahas Persiapan Kunjungan ke Korea Selatan

7 September 2018

Jokowi Bahas Persiapan Kunjungan ke Korea Selatan

Jokowi akan melakukan kunjungan balasan ke Korea Selatan pada 10-11 September 2018.

Baca Selengkapnya

Indonesia Gandeng Korsel Percepat Pembangunan Smart City

4 Juli 2018

Indonesia Gandeng Korsel Percepat Pembangunan Smart City

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menargetkan ada kerja sama konkret dalam pengembangan smart city.

Baca Selengkapnya