Tiga Tokoh Al-Qaeda dalam Laporan Senat Soal CIA  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Rabu, 10 Desember 2014 14:13 WIB

AP Photo/Brennan Linsley

TEMPO.CO, Washington - Laporan yang dirilis oleh Komite Intelijen Senat Amerika Serikat, Selasa, 9 Desember 2014, mengutuk penggunaan "teknik interogasi yang disempurnakan" oleh badan intelijen Central Intelligence Agency (CIA) terhadap tersangka Al-Qaeda setelah serangan 11 September 2001.

Rincian dari ringkasan eksekutif sebanyak 500 halaman itu merinci teknik interogasi brutal terhadap sejumlah orang yang menjadi tokoh kunci Al-Qaeda, organisasi yang dianggap Amerika Serikat berada di balik serangan 11 September 2001 yang menewaskan sekitar 3.000 orang itu.

Dalam laporan Komite Intelijen Senat itu, ada tiga tokoh terkenal yang menjadi obyek dari teknik interogasi brutal CIA. Ketiganya, Khalid Sheikh Mohammed, Abu Zubaydah, dan Abd al-Rahim al-Nashiri, ditangkap setelah peristiwa 9/11 dan hingga kini masih tetap dalam tahanan AS di Kamp Teluk Guantanamo, Kuba.

Selanjutnya >>> Khalid Sheikh Mohammed

<!--more-->
Khalid Sheikh Mohammed


Oleh intelijen AS, pria ini disebut sebagai "salah satu teroris paling terkenal dalam sejarah". Khalid Sheikh Mohammed, yang kerap disebut dengan KSM, mengaku sebagai dalang serangan 9/11. Dia juga mengklaim telah memenggal wartawan AS yang ditangkapnya, Daniel Pearl.

Lahir di Kuwait dari orang tua asal Pakistan, KSM lulus di universitas di AS, sebelum melakukan perjalanan ke Afganistan untuk berjihad melawan Uni Soviet. Di sanalah ia diyakini pertama kali bertemu Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda.

Dia telah terlibat dalam, atau mengaku, terlibat dalam sejumlah plot, termasuk skema untuk meledakkan maskapai penerbangan AS di Pasifik pada tahun 1995.

Setelah penangkapannya di Pakistan pada tahun 2003, ia dibawa ke pusat penahanan CIA yang dilaporkan berada di Eropa. Menurut laporan Komisi Intelijen Senat, ia menjadi sasaran waterboarding setidaknya 183 kali.

KSM kini tetap dalam tahanan AS di Teluk Guantanamo setelah upaya untuk mengadilinya di pengadilan New York gagal karena adanya penentangan yang luas.

Selanjutnya >>> Abu Zubaydah


<!--more-->
Abu Zubaydah


Abu Zubaydah disebut sebagai kepala perekrutan Al-Qaeda tahun 1990-an, dan kemudian menjadi operator penting, yang menghubungkan Osama bin Laden ke sel Al-Qaeda lainnya.

Meskipun diyakini ia tidak terkait langsung dengan serangan 9/11, Zubaydah diduga telah menjalankan sejumlah kamp di Afganistan, di mana beberapa pelaku serangan 9/11 juga dilatih di kamp itu.

Lahir di Arab Saudi, Zubaydah menggunakan lebih dari 30 nama alias dan memperoleh reputasi sebagai ahli dalam penyamaran. Dia ditangkap di Pakistan pada tahun 2002 dan dibawa ke sebuah kamp tahanan yang dilaporkan berada di Thailand.

Pada saat itu, petugas intelijen AS mengatakan ia merencanakan serangan teror di Israel. Di tahanan, ia mengalami apa yang disebut "teknik interogasi yang disempurnakan" CIA selama berhari-hari pada suatu waktu dan merasakan teknik interogasi jenis waterboarding (teknik yang membuat tahanan merasakan sensasi tenggelam) lebih dari 80 kali.

Pada satu kesempatan, perlakuan keras terhadapnya membuatnya "benar-benar tidak responsif dengan gelembung naik melalui mulutnya yang terbuka penuh".

Laporan Senat menggambarkan bagaimana Zubaydah menghabiskan 266 jam di ruang kecil dan sedikit lebih besar dari peti mati, dan 29 jam dalam sebuah bak yang lebih kecil lagi.

Dia sekarang ditahan di penjara Teluk Guantanamo, Kuba.

Selanjutnya >>> Abd al-Rahim al-Nashiri


<!--more-->
Abd al-Rahim al-Nashiri


Abd al-Rahim al-Nashiri terkenal karena menjadi tersangka yang memimpin serangan terhadap USS Cole, kapal perusak Amerika Serikat yang dihantam oleh bom bunuh diri saat sedang berlabuh di Pelabuhan Aden, Yaman.

Menurut intelijen AS, pria kelahiran Arab Saudi ini adalah pemimpin operasi Al-Qaeda di kawasan Teluk.

Selain serangan ke USS Cole yang menewaskan 17 pelaut Amerika Serikat, kepala mata-mata AS percaya pria berusia 49 tahun terlibat dalam plot serangan terhadap berbagai sasaran Barat seperti di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Selat Gibraltar, Maroko, dan Qatar.

Dia diduga berjuang bersama Taliban di Afganistan dan terlibat dalam pemberontakan awal Chechnya dan Tajik.

Setelah ditangkap di Dubai pada tahun 2002 ia ditahan empat tahun di beberapa fasilitas rahasia CIA di seluruh dunia, termasuk di Polandia dan Thailand.

Selama ini ia mengalami waterboarding dan eksekusi pura-pura, kata laporan Komite Intelijen Senat tersebut.

Pada tahun 2006 Nashiri dipindahkan ke fasilitas penahanan milik Amerika Serikat di Teluk Guantanamo, di mana ia ditahan sejak saat itu hingga kini.

BBC | Abdul Manan

Berita Terkait:
Obama Dukung Senat Rilis Laporan Penyiksaan CIA
7 Fakta Kunci Laporan Senat AS Soal Penyiksaan CIA
AS Siaga Jelang Publikasi Laporan Penyiksaan CIA
Sejarah Interogasi Keras CIA Sejak 2002 Lalu
Tahanan CIA Disiksa dan Diancam dengan Bor Listrik

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya