Topan Hagupit, Satu Juta Warga Filipina Mengungsi  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Senin, 8 Desember 2014 18:39 WIB

Sebuah kendaraan melintasi pesisir pantai yang diterjang oleh ombak besar akibat topan Hagupit di kota atimonan, propinsi Quezon Manila selatan ratusan masyarakat Filipina berusaha kembali kerumah mereka setelah pada akhir minggu wilayah tersebut dihantam badai 8 Desember 2014. REUTERS/Romeo Ranoco.

TEMPO.CO, Manila - Sudah satu juta warga Filipina di wilayah pesisir terpaksa mengungsi ke tempat penampungan akibat hantaman angin topan Hagupit. Terjangan topan sudah mencapai wilayah daratan di timur dan merusak jalan-jalan utama. Topan juga menumbangkan tiang listrik dan menghancurkan rumah-rumah warga.

Badan Koordinasi Bencana Nasional Filipina mengatakan badai topan telah menimbulkan korban jiwa. Seorang bocah berusia satu tahun dan kakek 65 tahun tewas di Kota Iloilo. Di kota lainnya, wanita berusia 75 tahun juga dilaporkan tewas akibat Hagupit.




Wali Kota Catbalogan, Pulau Samar, Stephany Uy-Tan, mengatakan kebanyakan korban tewas berasal dari daerah pesisir yang rumahnya hancur akibat angin topan. “Pohon-pohon dan tiang listrik rubuh, atas seng tertiup lepas, dan banjir,” kata Stephany Uy-Tan, seperti dikutip Belfast Telegraph, Senin, 8 Desember 2014.

Gelombang badai setinggi 4,8 meter akibat topan Hagupit membuat jalan-jalan di beberapa provinsi rusak. Kebanyakan di wilayah permukiman miskin. Di Kota Legazpi, warga takut gelombang badai akan menerjang rumah mereka. “Kami takut air akan meninggi,” kata Karen Baraham, seorang penjual es krim.

Warga Filipina masih menyimpan trauma akibat topan Haiyan yang pada tahun lalu menelan korban hingga lebih dari tujuh ribu orang. Topan Hagupit bergerak perlahan ke Pulau Samar, bagian timur Filipina pada Sabtu malam kemarin. Topan itu menimbulkan hujan deras hingga memicu tanah longsor dan banjir.

Saat ini kekuatan topan Hagupit telah melemah namun masih memiliki embusan angin hingga 100 meter per jam dan bisa mencapai kejauhan 600 kilometer. (baca: Hagupit, Badai Paling Mematikan)

Sementara itu, Palang Merah Filipina melaporkan korban tewas akibat topan Hagupit di Pulau Samar telah bertambah menjadi 21 orang. “”Kami telah mengkonfirmasi laporan bahwa 21 orang tewas di Samar Timur, 16 di antaranya dari Kota Borongan,” kata Gwendolyn Pang, Sekretaris Jenderal Palang Merah Filipina.

Pemerintah Filipina telah menerjunkan 120 ribu personel militernya untuk menyelamatkan warga dan mengevakuasi para korban dari puing-puing rumah. (baca: Badai Mendekat, Warga Filipina Serbu Toko Makanan)

Wali Kota Jipapad, Pulau Samar Timur, Delia Monleon, mengatakan banjir telah menyulitkan warga yang hendak kembali ke rumah dan membatasi akses pasokan makanan. “Masalah kami adalah tak adanya listrik, juga makanan. Banjir terjadi dari kemarin sehingga kami tidak bisa kemana-mana untuk mencari makanan,” katanya.



BELFAST TELEGRAPH | NBC NEWS | ROSALINA

Terpopuler Dunia:
Amerika Kirimi Uruguay 6 Tahanan Guantanamo
Sisi Gelap Liburan Siswa Australia di Bali
Suriah Tuduh Jet Israel Menggempur Wilayahnya
Kelompok Bersenjata Suriah Sergap Serdadu Lebanon











Advertising
Advertising

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya