TEMPO Interaktif, Qom:Pemilihan umum di Iran, bagi Abdurrahman, Warga Negara Indonesia yang lebih dari 10 tahun bekerja di Iran masyarakat lebih antusias untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). "Menyaksikan suasana TPS di Tehran, merasakan pemilu presiden yang ke-9, Wajarlah kalau pemilu kali lebih rame,"katanya. Karena gencarnya usaha komisi pemilihan umum di Iran yang banyak menyediakan TPS dan program-program dan iklan yang gencar TV Iran untuk mendorong masyarakat datang ke TPS. Menuru Ali seorang pemilih muda, 15 tahun, ketika ia berkunjung ke TPS 324 di jalan Dur Sahar Qom, masyarakat antri untuk dapat memberikan suaranya. Di Qom, dari delapan TPS yang disaksikan Koresponden Tempo, Mujtahid Hashem, antusias masyarakat yang tinggal di tengah kota dan pinggiran kota sedikit berbeda. Di tempat pemungutan suara daerah yang padat penduduk nya di pinggir kota, masyarakaat lebih antusias untuk datang ke tempat pemungutan suara dibandingkan di perumahan-perumahan elit di tengah kota. Selain itu banyak pemilih muda yang sebelumnya diberitakan apatis terhadap pemilu malah terlihat lebih banyak di TPS-TPS. Rasanya tidak berlebihan jika target pemerintah 60 persen pemilih terpenuhi melihat realitas yang ada di lapangan. Di Iran kebanyakan TPS bertempat di masjid-masjid, husainiyah (semacam majlis talim), gedung pemerintah atau gedung olah raga. Setiap orang yang ingin memilih harus bisa menunjukkan kartu pengenal/KTP seperti model paspor yang ada lembarannya dan setelah itu membubuhkan sidik jarinya di KTP dan selanjutnya distempel. Dengan cara itu, menurut Maulawi, seorang petugas TPS, tidak mungkin orang akan dua kali memilih. Pemilih, tidak sebagaimana di Indonesia yang diberikan kartu bergambar, di Iran pemilih hanya diberikan kartu khusus dan pemilih menulis nama kandidat favoritnya. Tempatnya pun terbuka, tidak disediakan kamar-kamar khusus untuk menjaga kerahasiaan. Namun pengamatan kami di lapangan tidak ada rasa nggak enak atau malu kalau dilihat yang lain, begitu juga orang lain pun tidak keingininan untuk tahu orang lain memilih siapa. Menurut Mahdipour salah satu panitia TPS 355 yang bertempat di sekitar Musholla Quds Qom, waktu pemilihan ditambah sampai jam 21.00 sore (akhir musim semi di Iran, siang panjang, maghrib jam 20.45) , untuk memberikan waktu lebih banyak bagi masyarakat yang ingin memberikan suaranya. Perhitungan suara tidak dilakukan di TPS, akan tetapi kotak suara akan di bawa ke kantor-kantor kementrian dalam negeri setempat untuk dihitung suaranya. Saksi-saksi masing masing kandidat akan ikut menyaksikan di sana. Jika perhitungan berjalan lancar, hasil pemilu akan diumumkan sehari setelahnya.Mujtahid Hashem