Pemungutan Suara Diundur Beberapa Jam

Reporter

Editor

Jumat, 17 Juni 2005 21:13 WIB

TEMPO Interaktif, Qom:Pemilihan umum di Iran, bagi Abdurrahman, Warga Negara Indonesia yang lebih dari 10 tahun bekerja di Iran masyarakat lebih antusias untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). "Menyaksikan suasana TPS di Tehran, merasakan pemilu presiden yang ke-9, Wajarlah kalau pemilu kali lebih rame,"katanya. Karena gencarnya usaha komisi pemilihan umum di Iran yang banyak menyediakan TPS dan program-program dan iklan yang gencar TV Iran untuk mendorong masyarakat datang ke TPS. Menuru Ali seorang pemilih muda, 15 tahun, ketika ia berkunjung ke TPS 324 di jalan Dur Sahar Qom, masyarakat antri untuk dapat memberikan suaranya. Di Qom, dari delapan TPS yang disaksikan Koresponden Tempo, Mujtahid Hashem, antusias masyarakat yang tinggal di tengah kota dan pinggiran kota sedikit berbeda. Di tempat pemungutan suara daerah yang padat penduduk nya di pinggir kota, masyarakaat lebih antusias untuk datang ke tempat pemungutan suara dibandingkan di perumahan-perumahan elit di tengah kota. Selain itu banyak pemilih muda yang sebelumnya diberitakan apatis terhadap pemilu malah terlihat lebih banyak di TPS-TPS. Rasanya tidak berlebihan jika target pemerintah 60 persen pemilih terpenuhi melihat realitas yang ada di lapangan. Di Iran kebanyakan TPS bertempat di masjid-masjid, husainiyah (semacam majlis talim), gedung pemerintah atau gedung olah raga. Setiap orang yang ingin memilih harus bisa menunjukkan kartu pengenal/KTP seperti model paspor yang ada lembarannya dan setelah itu membubuhkan sidik jarinya di KTP dan selanjutnya distempel. Dengan cara itu, menurut Maulawi, seorang petugas TPS, tidak mungkin orang akan dua kali memilih. Pemilih, tidak sebagaimana di Indonesia yang diberikan kartu bergambar, di Iran pemilih hanya diberikan kartu khusus dan pemilih menulis nama kandidat favoritnya. Tempatnya pun terbuka, tidak disediakan kamar-kamar khusus untuk menjaga kerahasiaan. Namun pengamatan kami di lapangan tidak ada rasa nggak enak atau malu kalau dilihat yang lain, begitu juga orang lain pun tidak keingininan untuk tahu orang lain memilih siapa. Menurut Mahdipour salah satu panitia TPS 355 yang bertempat di sekitar Musholla Quds Qom, waktu pemilihan ditambah sampai jam 21.00 sore (akhir musim semi di Iran, siang panjang, maghrib jam 20.45) , untuk memberikan waktu lebih banyak bagi masyarakat yang ingin memberikan suaranya. Perhitungan suara tidak dilakukan di TPS, akan tetapi kotak suara akan di bawa ke kantor-kantor kementrian dalam negeri setempat untuk dihitung suaranya. Saksi-saksi masing masing kandidat akan ikut menyaksikan di sana. Jika perhitungan berjalan lancar, hasil pemilu akan diumumkan sehari setelahnya.Mujtahid Hashem

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

43 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya