TEMPO Interaktif, Teheran: Rakyat Iran Jumat pagi waktu setempat mulai memilih presiden putaran pertama. Pada pemilu yang disebut-sebut paling alot ini, Akbar Hashemi Rafsanjani, yang diunggulkan, menghadapi tantangan dari kubu reformis dan garis keras.Pada pemilu ini, tujuh orang bersaing menjadi kandidat yakni Rafsanjani (konservatif pragmatis) dan kandidat dari kubu reformis, yakni Mostafa Moin (mantan menteri kebudayaan dan pendidikan tinggi), Mehdi Kaoubi (ulama moderat), dan Mohsen Mehr- Alizadeh.Tiga orang lainnya adalah kandidat dari kubu garis keras yakni Mohammad Baqer Qalibaf (mantan Kepala Kepolisian Nasional), Ali Larijani (penasihat untuk Pemimpin Tertinggi Ayatolah Ali Khameinei dan mantan ketua televisi milik negara), serta Mayor Mahmoud Ahmedinejad.Tempat pemungutan suara didirikan di sekolah-sekolah, masjid, dan tempat-tempat ibadah lainnya. Pemilihan dibuka pada pukul 09.00 waktu setempat (11.30 WIB). Sebanyak 46,7 warga memiliki hak pilih, yakni mereka yang sudah berusia 15 tahun ke atas.Pemilihan akan ditutup pada pukul 19.00 (21.30 WIB). Namun, pemilihan bisa diperpanjang gingga tengah malam atas permintaan kementerian dalam negeri, yang bertanggung jawab atas pengadaan keperluan pemilu. Penjagaan diperketat, untuk menangkal aksi teror bom seperti yang terjadi beberapa hari lalu. Pulujan ribu polisi berpatroli, dengan 20 ribu polisi dikhususkan untuk menjega ibukota, Teheran.Pemilu putaran kedua akan dilakukan jika pada putaran pertama tidak ada kandidat yang memperoleh 50 persen suara. Putaran kedua dijadwalkan pada 24 Juni mendatang. AFP