Kapal Korsel Karam, Ini Penjelasan Kedubes Rusia  

Reporter

Rabu, 3 Desember 2014 16:56 WIB

Kapal penangkap ikan Oryong 501 dioperasikan oleh Sajo Industries, dikabarkan tenggelam di Laut Bering, lepas pantai wilayah Chukotka timur jauh Rusia, 1 Desember 2014. Satu orang tewas dan nasib lebih dari 50 lainnya tidak diketahui. REUTERS/Sajo Industri /Yonhap

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia menyampaikan keterangan mengenai tenggelamnya kapal Oryonh 501 di Laut Bering, Rusia. "Kapal pencari ikan asal Korea Selatan, Oryong 501, tenggelam di lepas pantai Chukotka saat cuaca buruk," kata Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia kepada Tempo, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca: Insiden Kapal Oryong, Satu WNI Diduga Tewas)

Kapal tenggelam sekitar pukul 20.40 waktu setempat pada Senin, 1 Desember 2014. Saat tenggelam, kapal tersebut membawa 60 awak, terdiri atas seorang warga Rusia, sebelas warga Korea Selatan, 13 warga Filipina, dan 35 warga Indonesia. (Baca: 14 Nelayan Pantura ABK Kapal Oryong yang Tenggelam)

Kapal-kapal Rusia di wilayah itu langsung berupaya menyelamatkan para korban. Kapal Trawlers Carolina 77 dan Zaliv Zabiyaka berhasil menyelamatkan delapan orang, yaitu 1 orang Rusia, 3 warga negara Indonesia, 3 orang Filipina, dan 1 warga negara Korea Selatan, yang kemudian tewas karena suhu dingin.

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia menyebut badai memang menghantam wilayah lepas pantai itu. Operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan di bawah koordinasi Marine Rescue Coordination Sub-Centre of the Federal Marine and River Transport Agency di Petropavlovsk-Kamchatsky. (Baca: Dokumen WNI Kecelakaan Kapal Oryong Legal)

Pejabat Korea Selatan masih melakukan pencarian terhadap anak buah kapal tersebut. Pejabat Korea Selatan yang tak mau disebutkan namanya meyakini kapal itu dihantam badai setelah menangkap pollock. Akibat terjangan badai itulah, gelombang air laut membanjiri ruang penyimpanan sehingga menyebabkan kapal tenggelam. (Baca: Ini Daftar WNI di Kapal Oryong yang Tenggelam)

Perwakilan dari perusahaan pengalengan tuna Sajo Industries dan merupakan pemilik kapal, Kim Kang-ho, mengatakan kapal berukuran 2.000 ton itu telah berusia 36 tahun. Menurut Kim, kapal tersebut berangkat dari Busan, Korea Selatan, ke Selat Bering untuk menangkap pollock pada 10 Juli lalu. Pemerintah Rusia memang membolehkan nelayan Korea Selatan menangkap polloc, yang memang menjadi menu lezat saat musim dingin.

MARIA YUNIAR




Baca juga:
Terlibat Pembantaian, Presiden Kenya Pecat Menteri
Jamin Suplai, Pertamina Jajaki Minyak Saudi Aramco
Pernikahan Tak Bahagia Picu Penyakit Jantung
Gubernur FPI: Nikita Mirzani Suka Cari Sensasi









Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekonom Duga Ada Pertimbangan Khusus RI Tetap Undang Rusia ke KTT G20

16 April 2022

Ekonom Duga Ada Pertimbangan Khusus RI Tetap Undang Rusia ke KTT G20

Pemerintah Indonesia menyatakan tetap mengundang Rusia ke KTT G20. Ekonom menduga ada pertimbangan khusus yang mendasarinya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Hubungan Dagang RI-Rusia, Defisit APBN 2023 Dipatok Rp 596,7T

16 April 2022

Terpopuler Bisnis: Hubungan Dagang RI-Rusia, Defisit APBN 2023 Dipatok Rp 596,7T

Berita terpopuler bisnis sepanjang hari Jumat, 16 April 2022 dimulai dari hubungan dagang Indonesia dan Rusia sepanjang lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Masjid Biru St Petersburg, Saksi Bisu Hubungan Manis Indonesia-Rusia

10 Juli 2021

Masjid Biru St Petersburg, Saksi Bisu Hubungan Manis Indonesia-Rusia

Bung Karno mendesak pemimpin Soviet mengembalikan fungsi Masjid Biru seperti sediakala

Baca Selengkapnya

70 Tahun Hubungan Indonesia-Rusia, Anies Baswedan Terima Patung Yuri Gagarin

11 Maret 2021

70 Tahun Hubungan Indonesia-Rusia, Anies Baswedan Terima Patung Yuri Gagarin

Salah satu penanda hubungan Indonesia-Rusia itu, kata Anies Baswedan adalah RS Persahabatan Indonesia-Rusia hasil kerja sama dengan Uni Soviet.

Baca Selengkapnya

Dokter yang Merawat Alexei Navalny Wafat

5 Februari 2021

Dokter yang Merawat Alexei Navalny Wafat

Ia adalah dokter yang merawat oposisi pemerintah Rusia, Alexei Navalny, saat mengalami keracunan.

Baca Selengkapnya

Forum Bisnis Indonesia - Rusia Sepakati 13 Kerja Sama Ekonomi

3 Agustus 2019

Forum Bisnis Indonesia - Rusia Sepakati 13 Kerja Sama Ekonomi

Vice President of Russia Chamber of Commerce and Industry Vladimir Dmitriev menyatakan kerja sama ekonomi kedua negara memiliki prospek cerah.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia di Rusia, Promosi Budaya dan Karya Anak Bangsa

19 Agustus 2018

Festival Indonesia di Rusia, Promosi Budaya dan Karya Anak Bangsa

Festival Indonesia di Rusia menampilkan pertunjukkan musik, tarian tradisional, peragaan busana, kuliner, edukasi, aksesori dan kerajinan tangan.

Baca Selengkapnya

Rusia Investasi 90 Persen di Sektor Pariwisata - Infrastruktur RI

6 Agustus 2018

Rusia Investasi 90 Persen di Sektor Pariwisata - Infrastruktur RI

Sebagian besar investasi Rusia dilakukan di Bali dan Nusa Tenggara.

Baca Selengkapnya

Sambal Indonesia Gugah Lidah Orang Rusia

10 Desember 2017

Sambal Indonesia Gugah Lidah Orang Rusia

Acara Pekan Kuliner Indonesia di Restoran Buloshnaya bertujuan untuk memperkenalkan cita rasa kuliner Indonesia kepada masyarakat Rusia.

Baca Selengkapnya

Obyek Wisata Religi Rusia yang Bisa Dikunjungi Turis Indonesia

18 Oktober 2017

Obyek Wisata Religi Rusia yang Bisa Dikunjungi Turis Indonesia

Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan In-Bound Indonesia menggagas paket Wisata Religi Rusia sebagai bagian dari paket umroh plus.

Baca Selengkapnya