Terlibat Pembantaian, Presiden Kenya Pecat Menteri  

Reporter

Rabu, 3 Desember 2014 16:31 WIB

Uhuru Kenyatta. (AP Photo/Khalil Senosi)

TEMPO.CO, Nairobi - Presiden Kenya Uhuru Kenyatta memecat Menteri Dalam Negeri Joseph Ole Lenko dan menerima pengunduran diri Kepala Kepolisian. Langkah tegas Kenyatta ini dikeluarkan hanya beberapa jam setelah kelompok bersenjata Somalia, Al-Shabab, membantai 36 pekerja tambang, Selasa dinihari, 2 Desember 2014, waktu setempat.

Dalam pidato di televisi, Selasa, 2 Desember 2014, Kenyatta berjanji akan tetap melanjutkan perang melawan Al-Shabab serta mengumumkan pemecatan Menteri Dalam Negeri karena dianggap bertanggung jawab atas peristiwa berdarah itu.

Selanjutnya, Kenyatta menunjuk seorang oposisi dan pensiunan jenderal angkatan darat, Joseph Nkaissery, sebagai menteri dalam negeri baru sekaligus pengendali keamanan dalam negeri.

Sementara itu, pada acara jumpa pers di ibu kota Nairobi, Kepala Kepolisian David Kimaiyo mengumumkan pengunduran dirinya. "Saya mengundurkan diri dan presiden menerimanya," ucap Kimaiyo.

Dua pria ini, Lenko dan Kimaiyo, dianggap paling bertanggung jawab atas keamanan di negara Afrika timur itu. Negeri ini terus-menerus menerima gelombang serangan kelompok bersenjata Al-Shabab.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
FPI Pilih Gubernur Jakarta Fahrurrozi. Siapa Dia?
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal
Muhammad, Nama Bayi Lelaki Terpopuler di Inggris

Berita terkait

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

13 Agustus 2017

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum

Baca Selengkapnya

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

1 Februari 2017

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.

Baca Selengkapnya

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

28 Januari 2017

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.



Baca Selengkapnya

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

28 Oktober 2016

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

13 Juli 2016

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

19 Februari 2016

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.

Baca Selengkapnya

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

21 Januari 2016

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.

Baca Selengkapnya

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

22 Desember 2015

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.

Baca Selengkapnya

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

3 September 2015

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.

Baca Selengkapnya

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

17 Juli 2015

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".

Baca Selengkapnya