TEMPO.CO, Pyongyang - Peralihan kepemimpinan di Korea Utara sedang dipersiapkan. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, baru saja mengangkat adiknya, Kim Yo-jong, sebagai orang terpenting nomor dua di negara itu.
Perempuan berusia 26 tahun itu dilantik sebagai "wakil direktur departemen" di komite pusat partai pemerintah, menurut laporan kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, yang dikutip News.com.au, Jumat, 27 November 2014. (Baca:Perwira Wanita Korut Ungkap Pelariannya )
Kim Jong-un sebenarnya sudah lama mempersiapkan adiknya sebagai penggantinya. Kim Yo-jong menjalankan roda kepemimpinan saat Kim Jong-un menderita sakit dan tidak muncul di publik selama sekitar satu bulan. Ia adalah orang yang dipercaya Kim Jong-un selama ini untuk mendampinginya memimpin negara tersebut.
Perempuan ini muncul di publik untuk pertama kali dalam upacara pemakaman ayahnya, Kim Jong-il, pada 2011. Ia menawarkan makanan dan minuman kepada para tamu sebelum acara keluarga dimulai. "Ia sangat berkuasa dan ambisius," kata Leonid Petrov, pengajar ilmu sejarah dan budaya di Australian National University. (Baca:PBB: Kejamnya Korut Kombinasi Nazi ,Soviet, dan Apartheid)
Mempertimbangkan penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi yang dideritanya, Kim Jong-un mulai melibatkan adik perempuannya itu dalam tugasnya. Namun, peralihan kekuasaan ke adiknya diperkirakan terjadi setelah dia benar-benar tidak mampu bertugas atau meninggal.
Mengingat usia Kim Jong-un yang masih muda, 31 tahun, ia tak ingin kehilangan rasa hormat dari rakyatnya. Ia pun mengubah penampilannya dengan model rambut barunya dan berjalan menggunakan tongkat agar terlihat lebih tua. (Baca:Muncul ke Publik, Kim Jong-un Gunakan Tongkat )