Suasana Bronte Beach saat badai menerjang di Bronte Beach, Sydney, Australia, 13 Oktober 2014. Di beberapa hari terakhir langit Sydney tertutup awan hitam pekat yang dapat mengancam sewaktu-waktu. (Ryan Pierse/Getty Images)
TEMPO.CO, Brisbane - Badai dahsyat menghantam Brisbane sejak Kamis kemarin. Manajer Biro Meteorologi Brisbane, Richard Wardle, mengatakan intensitas badai dan pergerakannya ke tengah kota, tidak biasa. “Kekuatan badai di atas maksimal. Sangat jarang badai separah ini,” kata dia seperti dikutip Courier Mail, Jumat, 28 November 2014.
Perdana Menteri Queensland Campbell Newman mengatakan 39 orang menjadi korban luka dalam badai ini, dengan 12 di antaranya dilarikan ke rumah sakit. “Ini badai parah tapi untungnya tidak ada yang terluka serius,” ujarnya.
Menurut Wardle, badai biasa terjadi di tenggara Queensland, tapi tidak pernah mencapai pusat bisnis Brisbane. Badai juga mengakibatkan hujan es yang tersebar luas. Ukuran bongkah es rata-rata sebesar bola golf, hingga sebesar bola tenis di wilayah yang parah. Ini karena udara yang hangat di tenggara berbaur dengan perubahan udara dingin di selatan.
Pemandangan Kota Brisbande yang porak-poranda ramai beredar di media sosial. Di selatan kota itu, sebuah pesawat ringan tampak terbalik dan remuk. Badai menghantam kaca-kaca gedung perkantoran, menumbangkan pohon-pohon, menerbangkan atap-atap rumah.
BBC melaporkan badai mengakibatkan hujan mengguyur Brisbane dengan intensitas seperti hujan sebulan. Padahal hujan hanya berlangsung setengah jam. Menurut BBC, ini adalah badai terburuk dalam tiga dekade. Pada foto yang diunggah warga ke media sosial juga tampak jalur kereta terendam air. Dua ekor hiu pun terhanyut hingga berenang-renang di dalam pusat perbelanjaan Brisbane yang kebanjiran.
Pemerintah memperkirakan kerusakan akibat badai bisa mencapai 100 juta dolar Australia. Dewan Asuransi Australia menyebut badai ini sebagai malapetaka. Juru bicara Dewan Asuransi, Campbell Fuller, mencatat klaim asuransi mencapai 8.100. Ia memperkirakan asuransi akan rugi hingga 60 juta dolar Australia. “Kami perkirakan ini akan meningkat tajam.”
BBC| COURIER MAIL | SKYNEWS | GUARDIAN | ATMI PERTIWI