Pemuda Pelstina berada diantar gas air saat terlibat bentrokan dengan polisi Israel di pos penjagaan perbatassan kamp pengungsi Shuafat dan Yerusalem, 6 November 2014. Dalam sebulan setidaknya setiap hari terjadi bentrokan antara pemuda Palestina dengan polisi Israel. REUTERS/Ammar Awad
TEMPO.CO,Abu Dis - Seorang sopir bus asal Palestina ditemukan tergantung di dalam kendaraan yang dibawanya di distrik Yerusalem dekat permukiman Yahudi dan lingkungan Palestina di Abu Dis. Youssef al-Ramouni, sopir bus itu, diduga tewas saat menjalankan tugasnya pada Ahad malam lalu.
"Dari hasil otopsi tidak ditemukan adanya kekerasan dari pihak luar. Kami menduga dia bunuh diri," kata juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, seperti dilaporkan Reuters, Senin, 17 November 2014.
Namun keluarga menolak pernyataan pejabat Israel yang menyebut Ramouni bunuh diri. Penolakan itu juga dijelaskan oleh ahli patologi asal Palestina, Saber Al-Aloul, yang mengikuti proses otopsi Ramouni. Aloul melihat banyak kejanggalan. (Baca: Temui Ban Ki-moon, Jokowi Bahas Palestina dan ISIS)
"Ada indikasi bahwa dia dibius sebelum dibunuh. Telihat juga tanda-tanda jari pada tubuhnya dan ada bekas memar, seolah-olah habis terkena benda keras," kata Aloul yakin.
Sementara itu, media Palestina menyebar rumor bahwa Roumani telah dibunuh oleh kelompok ekstrem Yahudi. Setelah kejadian itu, toko-toko ditutup menyusul terjadinya pelemparan batu oleh kelompok remaja bertopeng terhadap tentara Israel. Para remaja Palestina itu juga memblokir jalan, sehingga akses transportasi di Abu Dis lumpuh. (Baca: Israel Nekat Bangun 600 Rumah Yahudi di Palestina)
Selama sebulan terakhir, lebih dari selusin warga Palestina tewas, termasuk mereka yang melakukan serangan.
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.