Para pemimpin bertemu di sidang pleno KTT G-20, di Brisbane, Australia, Sabtu 15 November 2014. AP/Rob Griffith
TEMPO.CO, Brisbane - Presiden Joko Widodo mendapat kesempatan berbicara dalam sesi sela di Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Brisbane, Australia. Di hadapan pemimpin negara anggota, Jokowi memulai pidato dengan "pamer" program kerja selama menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
"Saya baru memulai tugas menjadi presiden kurang dari sebulan. Keikutsertaan saya yang pertama dalam forum pemimpin G-20 ini ingin saya manfaatkan untuk memperkenalkan diri," kata Jokowi, seperti dikutip dari naskah pidatonya yang diterima Tempo, Sabtu, 15 November 2014. (Baca: Menko: Hanya yang Berkepentingan Boleh Ikut Jokowi)
Jokowi membuka pidatonya dengan menceritakan kondisi Solo yang dulu kumuh dan berpendapatan rendah. Dia mulai menggenjot sektor pajak lewat pajak online. Dia juga bercerita bagaimana memindahkan pedagang kaki lima di Solo. "Saya berdialog dan sosialisasi hingga lebih dari 50 kali."
Dua langkah ini, tutur Jokowi, kembali diulang ketika memimpin Jakarta. Menurut dia, permasalahan lain yang muncul di Ibu Kota adalah birokrasi yang lelet. Jadi, dia menerapkan lelang jabatan di sejumlah posisi di pemerintahan. (Baca: Bertemu Abbott, Jokowi: Australia Itu Penting)