Kompleks Summer Palace Beijing, lokasi acara ibu negara KTT Apec, Beijing, Selasa 11 November 2014. TEMPO/Ananda Teresia
TEMPO.CO, Jakarta -Tidak salah ibu negara Cina, Peng Liyuan, mengajak isteri kepala negara peserta APEC ke Summer Palace. Tempat yang hanya 15 kilometer dari Beijing banyak menampilkan keunikan bagi pengunjung. Komplek Summer Palace menyerupai bentuk kura-kura. Kuil menjadi bagian kepala. Sedangkan jembatan mewakili leher dan pulau kuil sendiri menjadi tubuh kura-kura.
Summer Palace menjadi tempat tinggal Kaisar Dinasti Qing yang dibangun pada 1115M oleh Dinasti Qing. Meskipun areal istana tertutup, namun pengunjung bisa mendatangi komplek Summer Palace. Awalnya dahulu Kaisar hanya mengunjungi pada musim panas saja. Suhu yang mencapai 42 derajat membuat Kaisar memutuskan menghijaukan Summer Palace.(Baca:Iriana Jokowi Nikmati Istana Musim Panas Cina)
Keunikan Summer Palace, salah satunya pengunjung bisa mengalami perbedaan suasana Summer Palace. Musim semi, kembang-kembang mekar di hampir seluruh komplek Summer Palace.
Ketika musim dingin tiba, pengunjung bisa menyaksikan perubahan Danau Kunming. Layaknya film Froozen, Danau Kunming di depan istana berubah menjadi beku. Namun pengunjung dilarang melakukan ice skeating. Bila musim semi dan panas pengunjung bisa naik kapal kecil yang bisa dikayuh sendiri mengitari danau sekitar istana. (Baca:Di APEC, Kepala Negara Pakai Baju Mirip Jas Mao )
Bila berkunjung ke Summer Palace akan banyak ditemui pengunjung yang hanya bermain catur. Sudut lain, puluhan warga melakukan senam Tai Chi. Pengamen tradisional pun banyak ditemui di komplek Summer Palace.
Pada tahun 1860, sebagian istana hancur akibat serangan pasukan Inggris dan Prancis dalam Perang Opium atau Perang Candu.Penduduk setempat menyebut Summer Palace sebagai taman kekaisaran yang diawetkan dan terbaik di dunia. Bahkan dianggap istana terbesar di masa Cina modern. UNESCO kemudian menetapkan Summer Palace sebagai satu warisan dunia pada tahun 1998.(Baca:Foto Bareng di APEC,Jokowi Juru Damai Cina dan AS)
PNM aktif dalam mengatasi persoalan serius yang dihadapi seperti permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro.
