Para pemimpin ekonomi negara anggota APEC berpose saat Family Photo KTT APEC 2014 di Beijing, Tiongkok, Senin 10 November 2014. ANTARA/Setpres/Rusman
TEMPO.CO, Beijing - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyempatkan diri untuk bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping untuk membahas sengketa teritorial Laut Cina Selatan di sela-sela acara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Beijing, Cina, kemarin. Razak menjelaskan bahwa Malaysia mendapat pujian karena mau menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan pendekatan diplomasi yang tenang. (Baca: Kapal Tempur Malaysia Hilang di Laut Cina Selatan)
"Presiden Xi mengakui bahwa pendekatan itu adalah metode yang terbaik karena menekankan pada diskusi daripada konfrontasi atau keterlibatan kerja hubungan internasional," kata Razak, seperti dilaporkan Channel News Asia, Senin 10 November 2014. (Baca:Makna Politik Jokowi Diapit Obama dan Jinping)
Razak juga mengaku Xi mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Malaysia terkait isu-isu dan memberikan saran terkait perlawanan pada ekstremisme. "Kami akan memberikan kerja sama apapun yang dapat ditawarkan untuk membantu Cina menjadi negara yang stabil dan bebes dari konflik rumah tangga," kata Razak.
Ada pun masalah hilangnya MH370 masih menjadi perbincangan negatif oleh masyarakat Cina terhadap Malaysia. Namun, Razak yakin semua itu bisa diubah dengan kerja sama pemerintah Cina dengan menarik lagi wisatawan Cina untuk datang lahi ke Malaysia. (Baca: Kasus MH370, Ini Sebab Turis Cina Ogah ke Malaysia)
Kerja sama lainnya adalah dengan membangun cabang pertama Xiamen Univeristy, salah satu universitas terkemuka di Cina, di Malaysia. Kampus itu diharapkan sudah beroperasi pada September 2014. "Saya berharap Cina dan Malaysia akan lebih dekat dengan mengadakan pelatihan bilateral antar kedua negara," kata Razak.
Laporan lain menyebutka Cina akan ikut berpartisipasi dalam pameran Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) dalam skala besar. Selain itu, Razak juga telah mengundang Perdana Menteri Cina Li Keqiang untuk datang ke Malaysia tahun depan. RINDU P. HESTYA | CHANNEL NEWS ASIA
PNM aktif dalam mengatasi persoalan serius yang dihadapi seperti permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro.