Warga dengan bercak darah di kemejanya berjalan di sekitar kawasan Wuse 2 yang mengalami ledakan bom di Abuja, Nigeria 25 Juni 2014. Sebuah bom dilempar ke kawasan perniagaan yang sibuk ini, diduga kelompok Boko Haram bertanggung jawab atas serangan ini. REUTERS/Afolabi Sotunde
TEMPO.CO, Abuja - Sebuah bom bunuh diri melumat nyawa 47 murid sekolah dan melukai 79 lainnya di Nigeria, Senin pagi, 10 November 2014, waktu setempat. Saat kejadian, polisi menjelaskan kepada AFP, para korban sedang berada di lapangan sebelum masuk kelas. "Pelakunya kemungkinan Boko Haram," ucap polisi.
"Ada ledakan bom bunuh diri," kata Emmanuel Ojukwu, juru bicara kepolisian nasional Nigeria. "Kami menerima 47 mayat dan 79 korban cedera," kata dia seraya menambahkan bahwa pelakunya diyakini dari kelompok ekstremis Islam.
Salah seorang guru yang tak bersedia menyebutkan namanya menerangkan, "Saat kejadian, para murid sedang berkumpul di lapangan pagi hari, tiba-tiba ada suara ledakan keras pada pukul 07.50 (06.50 GMT). Ledakan itu menghantam para murid, namun saya tidak tahu berapa jumlahnya sebab kami sibuk mengevakuasi korban ke rumah sakit berjarak 100 meter dari tempat kejadian."
Serangan ke sekolah-sekolah kerap dilakukan oleh kelompok bersenjata Boko Haram di utara Nigeria. Kelompok ini memandang bahwa pendidikan ala Barat adalah ajaran setan. Kekerasan terakhir berlangsung dalam beberapa hari ini setelah seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan sedikitnya tujuh orang di luar bank komersial di sebelah timur laut Azare, Jumat, 7 November 2014.
Istri seorang pendeta di Nigeria menjadi pemenang dalam kontes ratu kecantikan negara itu. Selain parasnya menawan, kemampuan intelektualitasnya juga dikagumi.
Perkawinan mubalig Nigeria dengan lebih dari seratus perempuan menghasilkan 203 anak. Mubalig ini dikabarkan meninggal akhir pekan lalu pada usia 93 tahun.