Olympic Park diterangi gemerlap lampu untuk persiapan konferensi Ekonomi APEC, di Beijing, Cina, 30 Oktober 2014. Beijing Olympic Park telah selesai didekorasi dan bersiap-siap untuk pertemuan konferensi Kerjasama Ekonomi Asia-Pacific Economic (APEC) pada Kamis, 6 November. ChinaFotoPress/Getty Images
TEMPO.CO, Beijing - Cina akan mencabut larangan situs-situs jejaring sosial, termasuk Facebook, Twitter, dan YouTube, menyusul pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Beijing pada 7-11 November 2014. Pencabutan larangan itu merupakan yang pertama bagi Cina dalam melonggarkan pembatasan Internet untuk acara internasional.
Dikutip dari Economics Times, Kamis, 6 November 2014, pencabutan ini dilakukan untuk mempermudah para wartawan mengakses situs-situs tersebut agar bisa membagikan berita tentang APEC. (Baca: Tuan Rumah APEC, Cina Tutup Pabrik)
"Wartawan dari media internasional dapat mengendalikan secara penuh Internet yang tersedia di ruang media APEC, yang dilengkapi dengan sejumlah laptop dan terhubung dengan Internet berkecepatan penuh, tidak lambat seperti yang dialami warga di sebagian kota," kata seorang sumber.
Sejak tahun lalu, pemerintah Cina memang memblokir Facebook, Twitter, dan YouTube karena dianggap mengancam keamanan negara. Selain media sosial, aplikasi chatting seperti Line, WeChat, dan KakaoTalk juga dilarang di negara ini karena diduga menjadi jaringan kegiatan terorisme.
Cina memang tengah berbenah sebagai tuan rumah APEC. Pemerintah bahkan memerintahkan agar sejumlah pabrik berhenti beroperasi untuk mengurangi asap polusi yang menjadi masalah di Cina sejak 2012. (Baca: Kabut Asap Dikhawatirkan Akan Ganggu APEC di Cina)
Selain itu, pemerintah membatasi jumlah kendaraan dan mengimbau warga agar naik kendaraan umum. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang dikhawatirkan akan mengganggu jalannya acara.
PNM aktif dalam mengatasi persoalan serius yang dihadapi seperti permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro.