Pembunuhan Pasangan Penghina Quran Dikecam

Reporter

Kamis, 6 November 2014 10:49 WIB

Sejumlah pelajar mengamati gurunya saat berlajar di madrasah Taleem ul Qur'an Medresa di dalam Masjid Bab ul-Alam, Islamabad, 28 Oktober 2014. Puluhan ribu warga Pakistan menyekolahkan anak-anak mereka di madrasah agar menjadi hafiz atau penghafal Al Quran. Metin Aktas/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Islamabad - Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengecam aksi main hakim sendiri yang dilakukan hampir 50 warga kepada sepasang suami-istri yang dituduh menghina Al-Quran. Sharif menilai tindakan ini adalah kejahatan yang tidak dapat diterima. (Pembunuh Pasangan Kristen Akhirnya Ditangkap)

"Perdana menteri meminta pihak berwenang tidak menunjukkan belas kasihan kepada pelaku pembunuhan. Negara harus bertindak proaktif melindungi minoritas dari kekerasan dan ketidakadilan," kata Sharif lewat juru bicaranya, seperti dilaporkan New York Times, Rabu, 5 November 2014.

Shanzad dan Shama Masih tinggal di sebuah desa kecil di Kota Kot Radha Kishan, Provinsi Punjab, Pakistan. Pasangan yang memiliki tiga orang anak ini bekerja sebagai buruh di tempat pembuatan batu bata.

Jawad Qamar, kepala polisi lokal, telah menangkap 44 orang yang diduga terlibat aksi pemukulan dan pembakaran Shahzad dan Shama. Mereka yang tertangkap di antaranya adalah Yousaf Gujjar, bos Shahzad, dan ulama dari beberapa masjid yang diduga menghasut pengikutnya untuk membalas dendam.

"Tiga hari lalu, teman kerja Shahza dan Shama melaporkan bahwa pasangan itu membakar beberapa lembar Al-Quran. Kabar itu diumumkan kepada publik oleh para ulama lewat pengeras suara di masjid," kata Qamar. (Baca: Hina Al-Quran, Sepasang Umat Kristen Dibakar)

Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan mendesak pihak berwenang membawa pembunuh ke pengadilan. Kelompok itu juga mengatakan tim pencari fakta telah menyelidiki kasus ini. Namun, mereka mengaku tidak menemukan bukti lembar Al-Quran yang dibakar.

"Kemungkinan aksi ini dilakukan karena dendam pribadi. Sebab, ternyata Shahzad berutang kepada atasannya, Gujjar," kata kelompok itu.

Di bawah undang-undang penghujatan Pakistan, siapa pun yang dituduh menghina Islam atau Nabi Muhammad akan dijatuhi hukuman mati. Namun, undang-undang ini sering disalahgunakan untuk menyelesaikan dendam pribadi kepada kaum minoritas.

RINDU P. HESTYA | NEW YORK TIMES

Berita Lain:
Hina Al-Quran, Sepasang Umat Kristen Dibakar
Jutting, Pria Atraktif yang Berubah Jadi Psikopat
Kim Jong-un Sudah Bisa Jalan tanpa Tongkat

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya