Gaji Besar, Alasan Banyak WNI Bekerja di Hong Kong  

Reporter

Kamis, 6 November 2014 08:49 WIB

Jesse Lorena Ruri, TKI yang menjadi korban pembunuhan Bankir asal Inggris, Rurik Jutting di Hong Kong. (enterprise news and pictures)

TEMPO.CO, Jakarta - Dua tenaga kerja Indonesia (TKI), Sumarti Ningsih dan Jesse Lorena Ruri alias Seneng Mujiasih, adalah dua dari ribuan pekerja asal Indonesia yang mengadu nasib di Hong Kong. Berdasarkan data Amnesty Internasional, kebanyakan dari mereka tergiur dengan gaji besar. Namun, ketika di sana mereka malah diperlakukan seperti budak saat menjadi pekerja rumah tangga.

"Sekitar setengah dari 300 ribuan pekerja rumah tangga migran di Hong Kong berasal dari Indonesia dan hampir semuanya adalah perempuan," kata Norma Kang Muico, peneliti hak migran di Asia-Pasifik dari Amnesty International, seperti dilaporkan News.com.au, Kamis, 6 November 2014. (Baca: Waspadai, Modus Pelaku Trafficking Menjebak TKI)

Amnesty menemukan kebanyakan pekerja wanita mengalami kekerasan oleh majikan atau atasannya selama bekerja di Hong Kong. Mereka juga dikenakan jam kerja yang tidak normal, bahkan kadang tanpa libur.

"Badan dan broker yang bertanggung jawab kepada pekerja juga sering menipu dengan iming-iming gaji besar. Mereka meminta dokumen, identitas, dan properti lain sebagai jaminan. Mereka menjebak para pekerja wanita dengan utang yang dikenakan sejak awal pelatihan," kata Mucio.

Agen perekrutan Hong Kong juga sering gagal menyediakan dokumen resmi bagi para pekerja, termasuk kontrak kerja, idenitas, dan asuransi yang harusnya diberikan. Padahal, dokumen itu diperlukan para pekerja jika ada kejadian yang tidak diduga, seperti kasus pembunuhan yang dialami Ningsih dan Jesse.

Menurut Muico, kondisi ini disebabkan karena terjadi kegagalan sistemik, baik dari pemerintah Hong Kong dan Indonesia untuk melindungi para pekerja. Beberapa laporan bahkan menemukan status perempuan sebagai tenaga kerja lebih mungkin disalahgunakan. (Baca: Bagus, Kinerja TKI Korban Pembunuhan di Hong Kong)

Temuan itu didasarkan hasil wawancara mendalam kepada 97 pekerja rumah tangga Indonesia. Pengumpulan data juga didukung dengan survei kepada seribu wanita yang tergabung dalam Serikat Buruh Migran Indonesia.






RINDU P. HESTYA | NEWS.COM.AU | AMNESTY.ORG






Berita Lain:
Hina Al-Quran, Sepasang Umat Kristen Dibakar
Pembunuh Dua TKI Suka Seks Menyimpang
Sebelum Dibunuh, TKI Jessie Pamit Berpesta

Advertising
Advertising

Berita terkait

Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

15 Mei 2019

Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

Anggota parlemen Hong Kong kembali ribut soal RUU Ekstradisi yang mengizinkan buron dikirim ke Cina daratan untuk diadili.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

17 Agustus 2017

Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

Joshua Wong, Nathan Law dan Alex Chow dihukum pengadilan banding Hong Kong karena menjadi motor protes besar-besaran Revolusi Payung pada 2014

Baca Selengkapnya

Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

1 Juli 2017

Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

Pena dan makeup termasuk 14 kategori barang berbahaya yang dilarang dibawa saat meliput kunjungan Presiden Xi ke Hong Kong

Baca Selengkapnya

Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

30 Juni 2017

Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

Sosok penting dalam perjalanan 20 tahun Hong Kong diserahkan Inggris ke Cina.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

30 Juni 2017

Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

Presiden Cina Xi Jingping untuk pertama kali berkunjung ke Hong kong memperingati 20 tahun Inggris menyerahkan bekas koloninya itu ke Cina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

26 April 2017

Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

Polisi Hong Kong menyebut ancaman terhadap Presiden Joko Widodo sangat tinggi sebagai pemimpin negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia

Baca Selengkapnya

Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

5 April 2017

Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

Sebuah berlian merah jambu menjadi perhiasan termahal di dunia setelah laku terjual dengan harga US$ 71 juta atau sekitar Rp 949 miliar.

Baca Selengkapnya

Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

28 Maret 2017

Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

Carrie Lam, 59 tahun, menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong melalui pemilihan umum yang digelar pada Ahad, 26 Maret.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

26 Maret 2017

Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

Sedikitnya 18 orang terluka setelah terjadi kecelakaan pada
eskalator terpanjang di pusat perbelanjaan di Hong Kong pada
Sabtu petang.

Baca Selengkapnya

Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

17 November 2016

Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

Dalam pengumuman, Joseph Lau juga menyebutkan nama pacar barunya.

Baca Selengkapnya