Kostum ISIS dan Ebola Ramaikan Halloween  

Reporter

Jumat, 31 Oktober 2014 15:06 WIB

Dua peserta kenakan kostum `Popcorn` saat ikut meriahkan parade Halloween di Kawasaki, Tokyo, Jepang, 26 Oktober 2014. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Halloween merupakan momen bagi banyak orang untuk mengekspresikan diri lewat kostum yang aneh. Tapi bagaimana jika kostum yang digunakan bertema ebola dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang memang tengah sangat populer dibicarakan dunia?

Dilansir Foxnews, Jumat, 31 Oktober 2014, setelah semalam merayakan pesta Halloween, media sosial hari ini dipenuhi dengan gambar dokumentasi perayaan tersebut.

Banyak yang mengenakan kostum seram. Itu biasa. Halloween memang identik dengan sesuatu yang menyeramkan. Yang menjadi perhatian adalah adanya gambar pengguna Twitter yang berkostum seperti milisi ISIS.

Mengenakan jubah dan serban, pengguna Twitter itu menutupi mukanya dengan hanya menyisakan kedua matanya yang terlihat. Dia pun memegang pedang tiruan dan berpose seolah-olah hendak memenggal temannya. Ini mirip dengan adegan pemenggalan yang dilakukan milisi ISIS.

Walid Phares, pakar terorisme global, mengatakan kostum ISIS ini tidak layak digunakan karena akan memicu kerusuhan. "Ini merupakan hal yang mengkhawatirkan, terutama setelah penembakan Ottawa, saat seorang pria bersenjata dan bertopeng membunuh seorang tentara Kanada," kata Phares.

Perayaan itu hanya sehari, tapi akan berdampak panjang. "Jika banyak orang yang mengenakan kostum ISIS untuk merayakan Halloween, ISIS akan bisa menyamar dan ikut serta merayakan Halloweeen. Segala kemungkinan bisa terjadi," kata Phares.

Selain kostum ISIS, kostum yang berhubungan dengan virus ebola juga ada. Setelan seragam perawat pasien ebola lengkap dengan maskernya laris manis. Salah satu pengecer kostum itu, BrandsOnSale, mengatakan, "Saat ini ebola telah mendarat di Amerika Serikat dan tentu penderitanya akan semakin banyak. Anda perlu pertahanan untuk mencegah virus tersebut, makanya perusahaan kami mengeluarkan kostum ebola untuk perayaan Halloween tahun ini."

BrandsOnSale memang dikenal sebagai perusahaan yang kerap mengeluarkan kostum aneh. Banyak yang mengapresiasi hal itu, tapi banyak pula yang menganggap kostum itu berlebihan dan berdampak buruk bagi anak-anak.

Selain menjual kostum ebola, perusahaan ini juga mengeluarkan kostum berbentuk daun ganja untuk balita. Kostum ini juga menuai kontroversi, tapi perusahaan ini berkelit. "Kostum ganja itu sebenarnya sebagai mediasi bahwa ganja bisa mengobati anak-anak yang kejang," kata Jonathan Weeks, CEO BrandsOnSale. "Jika Anda tidak menyukai bentuknya, jangan memakainya di luar."

RINA ATMASARI | FOXNEWS




Baca juga:
Kasus Tessy, Trio Macan Suka Goyang, Bukan Narkoba
Penyebaran Ebola di Sierra Leone Memburuk
Fadli Zon Pasang Badan untuk Penghina Jokowi
Pelanggan Telkomsel Capai 139,3 Juta

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya