30 Remaja Nigeria Diculik Pemberontak  

Reporter

Senin, 27 Oktober 2014 12:31 WIB

Seorang komandang berdiri di depan anggota kelompok pemburu tradisional di kamp Maiduguri (21/5). Sebanyak 118 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Pemerintah menyalahkan militan Boko Haram sebagai dalang serangan ini. REUTERS/Joe Penney

TEMPO.CO, Maiduguri - Sekelompok pria bersenjata menyerang kawasan timur laut Negara Nagian Borno, Nigeria, sepanjang Kamis-Sabtu, 23-25 Oktober 2014. Dalam sebuah pernyataan pada Ahad, 26 Oktober 2014, pemerintah setempat menyebutkan 17 orang dilaporkan tewas dan 30 remaja diculik dalam serangan itu.

“Sebagian besar remaja yang diculik berusia 13 tahun ke atas,” ujar kepala pemerintah daerah Maffa, Shettima Maina, seperti dikutip dari Xinhua, hari ini. Diduga kuat, para remaja ini akan diberi pelatihan militer dan bergabung dengan pemberontak.

Kepada wartawan di ibu kota Borno, Maiduguri, Maina mengutarakan penyesalannya lantaran pemerintah pusat tak merespons serangan ini. “Kami telah melaporkan masalah ini ke otoritas yang lebih tinggi, tetapi belum ada tindakan yang mereka ambil,” tutur Maina. (Baca: Keluarga Ragu Boko Haram Akan Bebaskan 200 Siswi)

Borno telah menjadi basis kuat milisi Boko Haram, yang menculik 200 remaja putri dari sebuah asrama di Kota Chibok pada April lalu. Belum diketahui pasti apakah penculik 30 remaja di Borno ini berhubungan dengan Boko Haram atau tidak.

ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA

Terpopuler
Pemilu Ukraina, Tiga Wilayah Tak Ikut Serta
ISIS Gagal Blokade Bantuan untuk Kurdi di Kobani
ISIS Vs Kurdi Tewaskan 815 Orang di Kobane









Berita terkait

Jual Hadiah Kurma dari Saudi, Nigeria Minta Maaf

16 Juni 2017

Jual Hadiah Kurma dari Saudi, Nigeria Minta Maaf

Hingga saat ini Nigeria belum menahan tersangka penjualan kurma.

Baca Selengkapnya

Korban Penculikan Boko Haram Tiba di Chibok, Nigeria

7 Mei 2017

Korban Penculikan Boko Haram Tiba di Chibok, Nigeria

Pada saat penculikan, puluhan orang berhasil menyelamatkan diri, tetapi lebih dari 200 orang lainnya hilang selama dua tahun.

Baca Selengkapnya

Presiden Nigeria Menemui 82 Korban Penculikan Boko Haram  

7 Mei 2017

Presiden Nigeria Menemui 82 Korban Penculikan Boko Haram  

Mereka diculik sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Boko Haram Bebaskan Puluhan Pelajar yang Diculik 3 Tahun Lalu

7 Mei 2017

Boko Haram Bebaskan Puluhan Pelajar yang Diculik 3 Tahun Lalu

Sebanyak 82 dari 276 siswa perempuan Chibok yang diculik tiga tahun lalu oleh ekstremis Boko Haram di utara Nigeria, dibebaskan.

Baca Selengkapnya

Anjing Korbankan Nyawa Serang Pelaku Bom Bunuh Diri di Nigeria  

6 April 2017

Anjing Korbankan Nyawa Serang Pelaku Bom Bunuh Diri di Nigeria  

Anjing menyerang pelaku bom bunuh diri di pesta pernikahan di Nigeria.

Baca Selengkapnya

Istri Pendeta Menang Ratu Kecantikan Nigeria

7 Februari 2017

Istri Pendeta Menang Ratu Kecantikan Nigeria

Istri seorang pendeta di Nigeria menjadi pemenang dalam kontes ratu kecantikan negara itu. Selain parasnya menawan, kemampuan intelektualitasnya juga dikagumi.

Baca Selengkapnya

Anak 10 Tahun Tewas Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri di Nigeria

1 Februari 2017

Anak 10 Tahun Tewas Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri di Nigeria

Seorang anak perempuan Nigeria usia 10 tahun tewas dalam aksi bom bunuh diri di kamp pengungsi yang menghindar dari ancaman milisi Boko Haram.

Baca Selengkapnya

Mubalig Nigeria Nikahi Lebih dari 100 Perempuan  

30 Januari 2017

Mubalig Nigeria Nikahi Lebih dari 100 Perempuan  

Perkawinan mubalig Nigeria dengan lebih dari seratus perempuan menghasilkan 203 anak. Mubalig ini dikabarkan meninggal akhir pekan lalu pada usia 93 tahun.

Baca Selengkapnya

Sadis, Bayi Dilibatkan dalam Aksi Teror di Nigeria

24 Januari 2017

Sadis, Bayi Dilibatkan dalam Aksi Teror di Nigeria

Kelompok teroris di Nigeria menggunakan bayi dalam aksi bom bunuh diri

Baca Selengkapnya

Dituding Sebar Berita Palsu, Polisi Nigeria Tahan 2 Wartawan

20 Januari 2017

Dituding Sebar Berita Palsu, Polisi Nigeria Tahan 2 Wartawan

Polisi Nigeria menahan 2 wartawan diduga terkait pemberitaan tentang hilangnya puluhan tentara dan penyelidikan berbagai aset militer.

Baca Selengkapnya