TEMPO.CO, Abuja - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan Nigeria menjadi negara di Afrika Barat yang bebas dari virus ebola. Pernyataan ini disampaikan oleh perwakilan WHO, Rui Gama Vaz, setelah Nigeria melewati periode 42 hari tanpa ada kasus penularan baru ebola.
"Nigeria sekarang bebas dari ebola. Ini adalah kisah sukses yang spektakuler," kata Rui Gama Vaz dalam konferensi persnya di Abuja, ibu kota Nigeria, seperti dilansir Reuters, Senin, 20 Oktober 2014.
Nigeria juga mendapat pujian atas respons cepatnya menangani penyebaran ebola setelah muncul kasus seorang diplomat Liberia menjadi pembawa virus ebola di negara berjulukan The Great Africa itu, pada Juli lalu.
Ebola telah menewaskan lebih dari 4.500 orang di Afrika Barat, yang mayoritas menyebar di Liberia, Guinea, dan Sierra Leone. Hampir 70 persen pasien yang terkena ebola di negara-negara tersebut telah tewas.
BBC melansir negara-negara Uni Eropa telah berkomitmen untuk memperkuat respons antisipasi dan penanganan mengatasi penyebaran ebola. Uni Eropa juga berkomitmen menyalurkan US$ 600 juta untuk membantu memperkuat sistem kesehatan di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea, juga untuk mengurangi dampak ekonomi di negara-negara tersebut. (Baca: Ebola Mulai Serang Eropa)
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nigeria Onyebuchi Chukwu menyatakan ebola telah berhasil dikendalikan "Jika wabah ini kembali menyerang, Nigeria sudah siap dan mampu menghadapinya," katanya.
Pemerintah Nigeria yang bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Darurat Ebola (EOC) memang sangat aktif dalam melakukan pencegahan ebola. Pemerintah Nigeria siap melatih para pekerja kesehatan tentang cara menangani kasus ebola. (Baca: Artis Chris Brown Sebut Ebola Pengendali Populasi)
Saat kasus pertama dilaporkan, pemerintah Nigeria langsung memberlakukan peringatan darurat ebola nasional. Kementerian Kesehatan juga langsung membentuk EOC untuk bergabung dengan Dokter Lintas Batas (MSF) dan WHO.
REUTERS | BBC | TIME | ROSALINA
Terpopuler
Jokowi Mendadak ke KPK Malam Ini, Bahas Menteri?
Siapa Saja Tamu Negara yang Hadir di Pelantikan Jokowi?
SBY: Kalian Kan Sudah Bosan Lihat Saya 10 Tahun
Pelantikan Presiden: SBY Menangis, Jokowi Kaku
Berita terkait
Tahun Baru 2024 di Gaza, Warga Palestina: Kami Ingin Hidup Seperti Manusia Lainnya
1 Januari 2024
Gaza memulai tahun baru 2024 dengan serangan Israel semalam yang menewaskan sedikitnya dua lusin orang
Baca SelengkapnyaBlokir Dua Bandara Tersibuk Amerika Serikat, Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap
28 Desember 2023
Pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir lalu lintas di sekitar dua bandara Los Angeles dan Neww York, bandara tersibuk di Amerika Serikat
Baca SelengkapnyaUNICEF: Serangan Israel di Gaza Membunuh dan Melukai Lebih dari 400 Anak Palestina Setiap Hari
25 Oktober 2023
UNICEF mengatakan 2.360 anak-anak tewas, dan 5.364 lainnya terluka menyusul pemboman Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaTema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan
7 April 2023
Selalu diperingati pada 7 April, berdirinya World Health Organization diperingati jadi Hari Kesehatan Sedunia.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 Jakarta Naik 735 Orang
20 Juni 2022
Pasien Covid-19 Jakarta naik lagi sebanyak 735 orang per kemarin.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, 27,4 Kali Pedoman WHO
20 Juni 2022
Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat karena konsentrasi PM2.5 saat ini 27,4 kali dari nilai pedoman WHO.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 Jakarta Hari Ini Bertambah 314 Orang
11 Juni 2022
Pasien Covid-19 Jakarta hari ini bertambah 314 orang. Hasil ini didapati setelah melakukan tes PCR terhadap 8.057 spesimen.
Baca SelengkapnyaPekan Kedua Juni, Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Fase Ketiga
31 Mei 2022
Penny menjelaskan penyelesaian tahap uji coba fase ketiga Vaksin Merah Putih bisa lebih cepat dari perkiraan sebelumnnya.
Baca SelengkapnyaWabah Demam Berdarah Maut Serang Irak, Penderita Tewas Kehabisan Darah
29 Mei 2022
WHO melaporkan Irak kini tengah menghadapi wabah demam berdarah Krimea-Kongo yang berdampak fatal, dapat menyebabkan penderita tewas kehabisan darah
Baca SelengkapnyaKasus Hepatitis Akut: Dunia 170 Kasus 1 Meninggal, Indonesia 3 Kasus 3 Meninggal
5 Mei 2022
World Health Organization atau WHO mempublikasikan penyakit hepatitis akut berat ini sebagai kejadian luar biasa atau KLB.
Baca Selengkapnya