Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry menyampaikan selamat atas kemenangan Jokowi. Kerry menyatakan apresiasi atas pelaksanaan pemilu yang demokratis. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga, Indonesia dianggap memberikan pelajaran demokrasi yang baik kepada dunia. REUTERS/Charles Dharapak/Pool
TEMPO.CO, Jakarta - Meski tidak akan menghadiri pelantikan Presiden Indonesia terpilih Joko Widodo, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menunjuk sejumlah politikus untuk menghadiri acara yang akan digelar pada Senin, 20 Oktober 2014 mendatang. (Baca: Kesamaan Jokowi dan Obama: Capres tanpa Modal)
Dalam pernyataan tertulis di situs Gedung Putih yang dirilis pada Kamis, 16 Oktober 2014, Obama akan mengutus Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry untuk datang ke Indonesia. (Baca: PM Abbot Belum Dapat Undangan Pelantikan Jokowi)
Kerry akan didampingi oleh Duta Besar AS untuk RI Robert O. Blake, Jr., Wakil Menteri Luar Negeri Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel R. Russel, Direktur Korps Perdamaian Carolyn Hessler-Radelet, Kepala Wakil Menteri Luar Negeri Urusan Asia Timur dan Pasifik yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Dubes AS di RI Scott Marciel, dan Wakil Menteri Pendidikan untuk Pendidikan Bahasa Asing dan Internasional Muhamad Abdul-Kadir.
Amerika sebelumnya sudah terlihat begitu antusias dengan pemilihan Presiden Indonesia. Begitu hasil pilpres diumumkan, Obama pun langsung menelepon pemenang pilpres, Jokowi, pada 23 Juli lalu untuk memberi ucapan selamat. (Baca: Obama Telepon Jokowi Ucapkan Selamat)
Dalam panggilan telepon tersebut, ujar Jokowi, Obama menyampaikan ingin memperkuat hubungan diplomasi dengan Indonesia. "Beliau menyampaikan ingin memperkuat lagi hubungan Indonesia dan Amerika. Hubungan kerja sama biar tambah erat," ujar Jokowi.