Malala Yousafzai berpose dengan buket bunga usai berbicara dalam konferensi pers di Perpustakaan Birmingham, di Birmingham, Inggris, Jumat 10 Oktober 2014, setelah ia dinobatkan sebagai salah satu peraih penghargaan Nobel Kedamaian. Nobel Kedamaian 2014, diberikan kepada Malala Yousafzai dari Pakistan Kailash Satyarthi dari India, karena telah berani mempertaruhkan nyawa mereka bagi hak anak. AP/Rui Vieira
TEMPO.CO,Jakarta - Kemajuan teknologi membuat hampir semua remaja di dunia tergila-gila terhadap gadget dan media sosial. Namun siapa sangka, Malala Yousafzai, pemenang Nobel Perdamaian 2014, justru anti terhadap hal-hal seperti itu. Gadis 17 tahun itu bahkan tidak punya ponsel dan akun di media sosial, seperti Twitter dan Facebook. Alasannya? Dia ingin berfokus pada pendidikan. (Baca: Malala Yousafzai Raih Nobel Perdamaian)
"Saya tidak pernah punya Facebook atau Twitter. Saya juga tidak punya ponsel. Saya baru 17 tahun. Memang terkadang menggunakannya (ponsel) perlu untuk berkomunikasi, tapi saya harus benar-benar berfokus dalam belajar," kata Malala dalam wawancara dengan New York Times, seperti dilaporkan International Business Times, Sabtu, 11 Oktober 2014.
Malala mengatakan tidak ingin sibuk mengurusi akun media sosialnya karena akan mengganggu waktu belajarnya. Satu-satunya media Internet yang ia gunakan adalah Skype. Itu pun hanya untuk berkomunikasi dengan keluarganya di rumah.
Gadis asal Pakistan ini juga mengaku tidak suka melihat bagaimana remaja menggunakan media sosial sehari-hari. Bagi Malala, media sosial harusnya berisi tentang isu-isu penting, contohnya saat tagar #BringBackOurGirls untuk melawan penculikan gadis Nigeria oleh Boko Haram mendunia. (Baca: Malala Dapat Gelar Warga Negara Kehormatan Kanada)
"Saya juka tidak suka bagaimana remaja ber-selfie hanya untuk mendapatkan jempol dan komentar. Saya lebih suka jika selfie yang ada di media sosial menyoroti masalah anak-anak di dunia," kata perempuan yang ingin mendorong pendidikan untuk wanita dan anak-anak ini.