Demonstran terdiam sedih setelah pemerintah membatalkan perundingan dengan pengunjuk rasa di kantor pusat pemerintah, Hong Kong, 9 Oktober 2014. REUTERS/Carlos Barria
TEMPO.CO, Hong Kong - Pemerintah Hong Kong membatalkan perundingan dengan pendemo pro-demokrasi yang dipimpin oleh mahasiswa. Perundingan tersebut seharusnya berlangsung hari ini, Jumat, 10 Oktober 2014, sore waktu setempat. (Baca: Pemimpin Hong Kong Janji Gerlar Perundingan Jumat)
“Dialog tidak bisa berlangsung jika (mereka) justru mengajak lebih banyak massa untuk bergabung dengan protes,” ujar Carrie Lam, kepala sekretaris pemerintahan, seperti dikutip BBC, hari ini.
Seruan tersebut membuat kepercayaan pemerintah kepada pendemo menjadi sirna sehingga pemerintah menilai pembicaraan yang produktif bisa sulit dilakukan. (Baca: Masuki Pekan Kedua, Demonstrasi Hong Kong Ricuh)
Memang sebelumnya pada Kamis kemarin, sekelompok mahasiswa menyatakan tidak akan membubarkan aksi duduk mereka yang melumpuhkan sejumlah kawasan bisnis dan jalan-jalan utama Hong Kong selama dua pekan terakhir.
Bahkan, mereka juga menyerukan masyarakat Hong Kong untuk kembali bergabung dengan mereka setelah sebagian pendemo memutuskan kembali beraktivitas seperti biasa.
Sebelumnya, perundingan pendemo dan pemerintah Hong Kong juga pernah batal. Perundingan yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 3 Oktober 2014 pekan lalu itu batal setelah bentrokan yang diwarnai kekerasan pecah antara pendemo pro-demokrasi dengan pendemo oposisi yang menentang demokrasi. (Baca: Pendemo dan Pemerintah Hong Kong Batal Berunding)
Aksi unjuk rasa prodemokrasi dilakukan demi menuntut Cina menjalankan pemilihan langsung pada 2017 untuk menggantikan Leung Chun-ying, pemimpin pemerintahan otonomi Hong Kong. (Baca:6 Perilaku Demonstran Hong Kong yang Patut Ditiru)