Demonstran Kurdi Duduki Gedung Parlemen Belanda
Editor
Choirul Aminuddin
Selasa, 7 Oktober 2014 20:00 WIB
TEMPO.CO, Den Haag - Ratusan pengunjuk rasa Kurdi menduduki gedung parlemen Belanda di Den Haag, Senin, 6 Oktober 2014. Mereka menuntut agar supaya Belanda melakukan aksi nyata terhadap kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pejabat kepolisian Den Haag melalui akun Twitter mengatakan, para pelaku unjuk rasa itu melakukan aksinya dengan damai. Kantor berita AFP dalam laporannya menyebutkan, beberapa pejabat kepolisian sempat berunding dengan pimpinan unjuk rasa. "Polisi menyarankan agar demonstran tidak melakukan aksinya di luar halaman parlemen," tulis AFP.
Selain di Belanda, pengunjuk rasa asal Kurdi telah melakukan aksi jalanan di sejumlah kota di Eropa, Senin petang, 6 Oktober 2014, waktu setempat. Kota tersebut antara lain, Roma, London, Wina, Cologne, dan Stockhlom. Di kawasan tersebut mereka dilaporkan menduduki sebuah bangunan di lapangan terbang internasional.
Televisi nasional Belanda, NOS, melalui siaran video yang diunggah di website menunjukkan para demonstran bertertiak-teriak di dalam gedung parlemen seraya memegang sebuah spanduk bertuliskan bahasa Belanda "Jangan Diam Saja, Dukung Kobane."
Kobane adalah sebuah kota di Provinsi Aleppo, Suriah, dekat dengan perbatasan Turki, sejak Senin, 6 Oktober 2014 menjadi sasaran gempuran para pejuang ISIS.
"Jet-jet tempur F-16 Belanda Ahad, 5 Oktober 2014, mulai terbang di atas langit Irak dan siap bergabung dengan pasukan internasional pimpinan Amerika Serikat guna menghempur posisi ISIS," kata Menteri Pertahanan Belanda, Jeanine Antoinette Hennis-Plasschaert, Senin, 6 Oktober 2014.
Dia menambahkan, "Untuk pertama kalinya pesawat pembom F-16s terbang di tasa zona konflik di Irak." Menurutnya, F-16s saat ini telah siap dikerahkan ke Irak. "Belanda tidak akan melakukan serangan udara di Suriah tanpa mandat PBB," ujarnya sebagaimana ditulis AFP.
AS telah membangun koalisi internasional untuk menumpas perlawanan ISIS sejak Agustus 2014. Negara yang tergabung dalam koalisi ini adalah Inggris dan Prancis, serta lima negara Arab yakni Bahrain, Yordania, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Belanda mengirimkan enam jet tempur F-16s dandua cadangan untuk turut ambil bagian dalam serangan ke basis ISIS. Selain itu, Belanda juga mengerahkan 250 personil militer dan 130 pelatih bagi militer Irak.
AL JAZEERA | CHOIRUL