Tersangka bernama Marcus Peter Volke (28 tahun) diduga membunuh Mayang Prasetyo kemudian memutilasi dan merebus di dalam unit apartemennya di Brisbane, Australia. Dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Brisbane - Mayang Prasetyo menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh kekasihnya sendiri, Marcus Peter Volke, di rumahnya di Brisbane, Australia. Tanpa perasaan, Volke memutilasi tubuh wanita transgender ini dan memasaknya. Siapa sangka aksi kejam ini dilakukan oleh Volke yang merupakan aktivis vokal untuk kampanye anti kekerasan pada perempuan.
Dikutip dari Brisbane Times, Senin, 6 Oktober 2014, Volke memiliki dua halaman Facebook yang cukup aktif. Salah satunya digunakan untuk mengkampanyekan perlawanan terhadap kekerasan pada perempuan serta kekejaman pada hewan.
Sebulan sebelum pembunuhan, pria yang bekerja sebagai koki di sebuah kapal pesiar itu membagikan sebuah link tentang kekerasan yang dialami oleh seorang wanita oleh sebuah geng preman.
Bulan Juni lalu, Volke menyuarakan kemarahannya ketika dua gadis India digantung setelah diperkosa beramai-ramai. Bahkan, Volke menyebut pemerintah India melakukan "kejahatan sosial" karena tidak memberikan hukuman setimpal pada pelaku.
Bukan cuma melindungi perempuan, Volke juga secara rutin mem-posting petisi yang mengimbau Israel untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina dan kekerasan di Gaza. (Baca: WNI Jadi Korban Mutilasi Pacarnya di Australia)
Polisi menyebut pembunuhan ini terjadi sejak Kamis lalu. Namun, warga mengaku awal pekan ini bau busuk tercium begitu menyengat dari kediaman Volke. Akhirnya warga sekitar melaporkan ke polisi untuk melakukan penyelidikan. Polisi menemukan potongan tubuh Mayang di dalam sebuah panci di atas kompor.