TEMPO.CO,Melbourne - Polisi Australia dinilai tak serius menanggapi kekerasan antimuslim yang belakangan terjadi di Negeri Kanguru tersebut. Seorang wanita yang menjadi saksi mata salah satu tindakan rasial ini mengklaim polisi tidak menanggapi laporannya dan baru bergerak ketika kasus ini diangkat di media sosial. (Baca: Wanita Muslim Dianiaya di Kereta Australia)
“Polisi yang menjawab telepon tidak menindaklanjuti laporan saya dan tidak menyampaikan pesan itu kepada siapa pun,” kata Dana Affleck, sang saksi, kepada Daily Mail, Rabu, 1 Oktober 2014. Mahasiswa hukum ini menjadi saksi mata ketika tiga wanita muslim berjilbab menjadi korban serangan di sebuah kereta di Melbourne pada Kamis pekan lalu.
Affleck menuturkan, tiga wanita berjilbab tersebut, dua di antaranya berusia 70-an tahun, dan seorang lainnya 50-an tahun, mendapat perlakuan kasar dari seorang pria saat menaiki kereta. Pria itu berteriak, mengancam, dan memukul-mukul jendela ketika melihat tiga wanita tersebut.
Penumpang lain dibuat ketakutan hingga tak bisa berbuat banyak untuk menolong tiga wanita tersebut. Dan, ketiga wanita itu hanya bisa pasrah tanpa membalas apa pun. Mereka lantas memutuskan turun di stasiun berikutnya.
“Mereka tampak biasa saja, seakan-akan sudah terbiasa menghadapi situasi seperti itu,” kata Affleck. “Saya benar-benar prihatin. Semoga mereka baik-baik saja.”
Wanita 24 tahun ini kemudian melaporkan kejadian yang dilihatnya ke kantor polisi terdekat di Melbourne Timur. Namun ia begitu kecewa karena polisi tampak tak serius menanggapi laporannya. “Mereka bilang mereka tidak bisa berbuat apa-apa kecuali korban datang melaporkan langsung,” cerita Affleck.
Merasa laporannya tidak digubris, Affleck memutuskan mencuit kekhawatirannya di Twitter. “Saya melihat tiga wanita muslim diancam. Melapor ke @VictoriaPolice, tetapi mereka tidak dapat membantu,” cuit Affleck, yang kemudian dicuit ulang hingga hampir 200 kali.
Barulah ketika isu ini ramai di media sosial kepolisian Victoria menghubungi Affleck dan mengatakan akan menyelidiki kasus ini dengan memeriksa rekaman CCTV.