Newsweek Tuduh "Esktrimis" Manfaatkan Artikelnya

Reporter

Editor

Selasa, 17 Mei 2005 12:03 WIB

TEMPO Interaktif, Washington: Editor Newsweek menyatakan, "ekstrimis Muslim" menggunakan artikel tentang pelecehan Al-Quran di majalah Amerika itu untuk "membuat keonaran". "Mereka dengan sengaja memanfaatkan artikel kami untuk mencoba dan membuat keributan," kata sang editor Mark Whitaker kepada NBC News, Senin waktu setempat.Dalam edisi 9 Mei lalu, Newsweek memuat artikel tentang pelecehan terhadap Al-Quran yang dilakukan interogator di penjara Guantanamo. Mereka mengutip hasil penyelidikan yang menyebutkan bahwa penjaga penjara membuang lembaran Al-Quran ke dalam toilet untuk membuat tahanan buka mulut. Artikel itu menuai gelombang anti-Amerika di berbagai negara. Di Afganistan, yang warga negaranya banyak ditahan di Guantanamo, protes bahkan memakan korban jiwa belasan orang. Kemarin, Newsweek meminta maaf dan mengakui berita itu sumir. "Kami sampaikan simpati kami kepada para korban kekerasan dan tentara Amerika Serikat yang dituduh," demikian majalah milik The Washington Post itu menulis.Whitaker kembali menyampaikan simpati terhadap para korban kekerasan. Ditanya apakah dia akan mundur dari majalah itu, ia tidak menjawab tegas. "Berdasarkan pengetahuan kami, semua orang telah mencoba melakukan hal yang benar. Michael Isikoff (penulis artikel) membuat kesepakatan dengan sumber anonim, sumber yang luar biasa," kata dia. "Kami lalu menunjukkan semua cerita kepada pejabat tinggi di Pentagon (sebelum dipublikasikan).""Kita semua selalu mencoba memperoleh hal-hal yang benar, dan tidak selalu bisa berhasil," Whitaker menambahkan. "Ketika tidak berhasil, kita harus mengakuinya." AFP

Berita terkait

Presiden Afganistan Bertemu Jusuf Kalla, Bahas Masalah Perdamaian

6 April 2017

Presiden Afganistan Bertemu Jusuf Kalla, Bahas Masalah Perdamaian

Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani di Hotel Shangri-La, Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya

Presiden Afganistan Ashraf Ghani dan Jokowi Akan Teken 5 MOU

5 April 2017

Presiden Afganistan Ashraf Ghani dan Jokowi Akan Teken 5 MOU

Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani akan bertemu di Istana dengan agenda penandatanganan 5 MoU.

Baca Selengkapnya

Presiden Afganistan Berkunjung ke Jakarta

30 Maret 2017

Presiden Afganistan Berkunjung ke Jakarta

Presiden Ashraf Ghani juga akan bertemu ulama dan mengunjungi Mesjid Istiqlal.

Baca Selengkapnya

Keterkaitan Antara Borobudur dengan Lembah Bamiyan

10 Januari 2017

Keterkaitan Antara Borobudur dengan Lembah Bamiyan

Indonesia dan Afganistan menggelar pameran bersama tentang
pengaruh Buddha melalui situs.

Baca Selengkapnya

10 Pejabat Afganistan Belajar Pertanian di Indonesia

12 November 2016

10 Pejabat Afganistan Belajar Pertanian di Indonesia

Selama pelatihan, 10 pejabat Afganistan mempelajari beragam topik berkaitan dengan kebijakan ketahanan pangan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dubes Afganistan: Negeri Kami Sedang Berbenah

29 September 2016

Dubes Afganistan: Negeri Kami Sedang Berbenah

Afganistan ingin menjalin hubungan yang lebih erat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Pernah Dijajah, Taliban Membuat Afganistan Terpuruk

23 September 2016

Tak Pernah Dijajah, Taliban Membuat Afganistan Terpuruk

Perjanjian persahabatan Indonesia-Afganistan pertama diteken pada 24 April 1955. Presiden pertama Indonesia, Soekarno mengunjungi Afganistan pada 1961

Baca Selengkapnya

KPU Pilih Ashraf Ghani Jadi Presiden Afganistan  

22 September 2014

KPU Pilih Ashraf Ghani Jadi Presiden Afganistan  

Angka hasil akhir penghitungan suara tidak diumumkan karena potensi
kekerasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Melatih 25 Polwan Afganistan  

19 Februari 2014

Indonesia Melatih 25 Polwan Afganistan  

Para polwan itu dipersiapkan untuk mengamankan pemilihan presiden Afganistan April mendatang.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Afganistan, 10 Anak Tewas  

17 Desember 2012

Ledakan di Afganistan, 10 Anak Tewas  

Korban tewas saat sedang mengumpulkan kayu bakar.

Baca Selengkapnya